Jaga Kebersihan, Siswa dan Guru SD di Rembang Gelar Aksi Bersih Lingkungan

Jaga Kebersihan, Siswa dan Guru SD di Rembang Gelar Aksi Bersih Lingkungan

KERJA BAKTI: Siswa dan Guru SD Negeri Karangturi gelar aksi bersih lingkungan di sepanjang jalan Desa Karangturi yang jadi bagian dari Kota Pusaka. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.idTingkat kesadaran masyarakat untuk merawat kebersihan Kota Pusaka Lasem menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani. Pasalnya, hampir setiap hari sampah plastik berserakan di sepanjang jalan Desa Karangturi yang menjadi kawasan Kota Pusaka Lasem.

Hal itu ditambah parah dengan belum tersedianya tempat sampah di jalan yang belakangan ini banyak mendapat kunjungan dari masyarakat. Bahkan beberapa kali juga ditemukan botol minuman keras ditinggal di bawah kursi. 

Kepala SD Negeri Karangturi Lasem, Dhina Widiati pada Senin, 5 September 2022 menyampaikan sampah-sampah tersebut hampir dijumpainya setiap pagi di sepanjang jalan Desa Karangturi saat dirinya berangkat ke sekolah. 

”Kebetulan desa saya di selatan Karangturi. Sehingga setiap hari lewat jalan Kota Pusaka yang sudah dibangun pemerintah. Setiap pagi, sampah pengunjung yang datang setiap malam berserakan di sepanjang jalan,” tuturnya.

Untuk mengurangi sampah yang bertebaran di Kota Pusaka Lasem Desa Karangturi itu, Siswa dan Guru SD Negeri Karangturi digerakkan untuk memunguti sampah-sampah tersebut. Aksi tersebut diberi nama Sabtu bersih yang bakal menjadi program Mingguan SDN Karangturi.

“Sudah dua kali kami melakukan aksi bersih sampah di Desa Karangturi. Pertama itu kita bersihkan karena saking kotornya. Kemudian kok tidak menyelesaikan masalah, mungkin karena belum ada tong sampah. Akhirnya kita beri tong sampah pada kasi kedua,” bebernya.

Ia menyebutkan, sampah yang berhasil dibersihkan dalam sekali aksi bersih lingkungan mencapai 10 kantong plastik ukuran besar. Meski ke depan bakal disediakan tempat sampah, menurutnya kesadaran masyarakat akan kebersihan tetap wajib ditingkatkan.

“Yang jadi masalah itu pada kebiasaan masyarakat. Meskipun ada tempat sampah itu saja kadang memasukannya tidak tepat, apalagi ini tidak ada tempat sampah. Pasti tercecer di bawah-bawah kursi yang bagus-bagus itu,” terangnya.

Aksi bersih lingkungan di sekitar Kota Pusaka Lasem itu, lanjutnya, juga sebagai upaya untuk menanamkan pembelajaran menjaga kebersihan bagi anak-anak SD Karangturi.

”Kami harap dengan aksi bersih lingkungan ini, tertanam jiwa menjaga kebersihan kepada anak-anak kami. Tidak seperti pengunjung yang membuang sampah sembarangan di jalan Kota Pusaka Karangturi,” jelasnya. 

Sementara itu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dewi Linusa Karangturi, Rasdadik mengaku sampai saat ini belum mendapatkan kejelasan pengelolaan termasuk pengelolaan sampah di kawasan Kota Pusaka yang ada di Desa Karangturi. 

”Sampai Senin ini, juga tidak ada tempat sampah di kawasan Kota Pusaka yang ada di Desa Karangturi. Sementara yang ada tempat sampah darurat dari keranjang yang dipasang oleh anak-anak SD Karangturi,” katanya.

Ia mengatakan Pokdarwis setiap malam juga telah melakukan patroli pemungutan sampah dan imbauan agar pengunjung tidak membuang sampah di jalan. Termasuk membuat sistem untuk menanggulangi sampah para pengunjung.

”Kami akan lebih menggencarkan lagi pemungutan sampah dan imbauan sampah ke pengunjung. Kami tengah membuat sistem agar sampah pengunjung tidak merusak keindahan Kota Pusaka Lasem,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version