Inilah Sosok Sunan Kedu, Pendekar Terbang yang Nyantri ke Sunan Kudus

Lokasi Makam Syeikh Abdul Bashir atau Sunan Kedu yang terletak di Dukuh Krajan Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

Lokasi Makam Syeikh Abdul Bashir atau Sunan Kedu yang terletak di Dukuh Krajan Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Warga Kabupaten Kudus khususnya Dukuh Krajan, Desa Gribig, Kecamatan Geboh tak asing Sunan Kedu. Yaitu salah satu waliyullah di Kota Kretek yang dipercaya sebagai cikal bakal Desa Gribig dan terkenal sebagai pendekar dari Temanggung Jawa Tengah dengan ilmu terbangnya.

Dalam sejarahnya, Sunan Kedu atau Syekh Abdul Bashir hijrah lalu nyantri ke Sunan Kudus.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Desa Gribig, Muhammad Kamal menceritakan sejarah perjalanan Mbah Sunan Kedu hingga tiba di Kudus. Dari cerita turun-temurun, Sunan Kedu suatu ketika mencoba memamerkan ilmunya kepada Sunan Kudus dengan terbang di atas tampah dan lewat di depan Sunan Kudus. 

Sunan Kudus yang melihat hal tersebut, lanjut Kamal, kemudian mengacungkan jari telunjuknya ke arah Sunan Kedu. Seketika, Sunan Kedu langsung jatuh di sebuat tempat lapang yang kini disebut Desa Jember.

Sunan Kedu berjalan ke arah utara lagi untuk membersihkan diri dan bersuci di suatu tempat. Daerah itu saat ini disebut Desa Sucen. Kemudian melanjutkan perjalanan hingga sampai di Desa Gribig dan menyebarkan agama di sana.

“Cerita itu sudah turun temurun dari para leluhur, karena di daerah Temanggung tidak bisa mengolah tembakau, Sunan Kedu kemudian melakukan perjalanan hingga ke Kudus, hingga berhenti di Desa Gribig,” terangnya, saat diwawancara pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Sebagai cikal bakal dan menyebarkan dakwah agama di Desa Gribig, Kamal menambahkan, ada beberapa bukti peninggalan Sunan Kedu yang masih ada sampai saat ini.  Yaitu Sendang Mbelik Pundung dan Sumur Mbah Sunan Kedu yang berada di Dukuh Krajan RT 2 RW 1, Desa Gribig.

Kirab Buka Luwur Sunan Kedu Kudus, 5.000 Nasi Godong Jati Dibagikan Warga

Selain itu juga ada makam Sunan Kedu yang terletak di dekat Masjid At-Taqwa. Menurut kamal, Sunan Kedu diperkirakan datang ke Desa Gribig pada tahun 1576 Masehi. Sunan Kedu merupakan sosok wali yang berasal dari daerah Parakan, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. 

Untuk menghormati dan mengenang sejarah cikal bakal Desa Gribig tersebut, warga setempat menggelar kegiatan buka luwur makam Sunan Kedu setiap tanggal 13 Muharam.

Serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam buka luwur seperti kirab, pembagian nasi berkah, hingga penggantian luwur pada malam harinya dimaksudkan untuk ngalap berkah Sunan Kedu.

“Peninggalan Mbah Sunan Kedu masih ada sampai sekarang, untuk menghormati peran beliau setiap tanggal 13 Muharam digelar buka luwur, sekaligus nguri-nguri tradisi dan ngalap berkah kepada Mbah Sunan Kedu,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)

Exit mobile version