Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus AKAP Jepara Meroket Naik

MELAYANI: Penjaga loket tiket bus AKAP Jepara sedang melayani pembeli. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

MELAYANI: Penjaga loket tiket bus AKAP Jepara sedang melayani pembeli. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Perusahaan oto bus kembali melakukan penyesuaian tarif bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Kabupaten Jepara, kebijakan ini menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah ditetapkan pada 3 September 2022 oleh Pemerintah Pusat.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Iqbal Tosin mengatakan kenaikan tarif bus dipicu lantaran harga suku cadang bus yang sudah mengalami kenaikan dan dampak dari kenaikan harga BBM.

“Harga onderdil bus itu sudah naik akibat imbas perang antara Rusia dengan Ukraina. Hanya saja para pengusaha masih bisa bertahan. Namun, ketika harga BBM dinaikkan, itu menjadi persoalan serius karena membuat pengusaha bus kaget dan kelimpungan akibat biaya oprasional yang membengkak,” ujar Iqbal yang juga bos dari PO Bejeu, pada Senin, 19 September 2022.

Kenaikan harga tiket terjadi saat hari H kenaikan BBM. Sebelumnya tarif bus AKAP sebesar Rp30.000, namun setelah dikalkulasi ada penyesuaian oleh para pengusaha bus sehingga menaikan tarif sebesar Rp20.000 untuk semua jurusan.

“Jadi untuk saat ini ada kenaikan Rp50.000 dari sebelumnya Rp30.000,” terangnya.

Terkait pembatasan pembelian solar yang diberlakukan pemerintah, ia mengaku harus mengatur waktu keberangkatan baik dari Jepara ke tempat tujuan dan sebaliknya.

“Ya sekarang kalau PP Jepara-Jakarta jadi dua hari, dari sebelumnya bisa langsung PP dalam sehari semalam,” imbuhnya . 

Pihaknya berharap masyarakat bisa memaklumi kenaikan harga tiket bus. Ia memastikan tidak ada pengusaha bus yang memanfaatkan kenaikan harga BBM untuk meraup keuntungan dengan cara menaikkan tarif tiket. Meskipun tarif tiket naik, ia belum melihat adanya penurunan jumlah penumpang.

Alhamdulillah sejauh ini jumlah penumpang masih dalam taraf normal,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

Exit mobile version