Imbas Cuaca Buruk, Pengiriman Stok BBM ke Karimunjawa Jepara Terhambat

SEPI: SPBU Karimunjawa tampak lengang karena pengiriman Bahan Bakar Minyak jenis pertalite yang terhambat akibat cuaca buruk. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

SEPI: SPBU Karimunjawa tampak lengang karena pengiriman Bahan Bakar Minyak jenis pertalite yang terhambat akibat cuaca buruk. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.idCuaca buruk disertai gelombang tinggi di Laut Jawa tak hanya berimbas pada para nelayan di pesisir Jepara. Pengiriman pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite ke Pulau Karimunjawa pun ikut tersendat.

Pengiriman stok BBM bersubsidi jenis pertalite ke SPBU di Pulau Karimunjawa terhambat dalam beberapa hari terakhir.

Kondisi tersebut diungkapkan oleh Anita Leandra (34), warga Kampung Bugis, Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara. Ia mengaku sudah seminggu BBM jenis pertalite kosong di SPBU di daerahnya.

“Stok pertalite SPBU terakhir kali hari Selasa, 27 Desember 2022 kemarin. Itupun sudah ada pembatasan sebelumnya,” ujarnya, pada  Rabu, 28 Desember 2022.

Ia menjelaskan bahwa saat ini masyarakat di Karimunjawa sudah tidak dapat menemukan pertalite di SPBU maupun pedagang eceran.

Kondisi ini juga ditambah mulai langkanya stok LPG 3 kg di beberapa tempat pengecer maupun agen-agen di pulau tersebut.

“Banyak yang mencari pertalite berapapun harganya tak jadi soal asal ada. Belum lagi LPG 3 kg yang mulai sulit ditemukan. Semoga saja tidak bernasib sama dengan pertalite,” keluhnya.

Senada, Camat Karimunjawa, Muslikin, menerangkan bahwa kebutuhan masyarakat akan pertalite meningkat seiring tingginya mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun.

Untuk sementara, kata Muslikin, masyarakat mengandalkan stok BBM jenis lain, seperti bio solar maupun dexlite untuk kebutuhan mobilitas.

“Beberapa warga yang masih mempunyai stok pertalite di tangki kendaraannya menggunakan sisa BBM itu untuk beraktivitas meski terbatas,” ucap Muslikin.

Terpisah, Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memasok pertalite karena kapal pengangkut BBM tidak bisa berlayar hingga hari ini.

Padahal, Pertamina telah menyiapkan kapal yang memuat 36 kiloliter (kl) Pertalite dan 90 kl biosolar yang akan diberangkatkan dari Semarang menuju SPBU Karimunjawa.

“Kami terus memantau dan memonitor kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Jawa. Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai kondisi cuaca, keselamatan berlayar, dan izin berlayar,” terangnya. 

Meski stok pertalite kosong, Pertamina menyebut stok dexlite di SPBU Karimunjawa masih ada sebesar 2,6 kiloliter. Dalam kondisi normal dengan konsumsi 73 liter dexlite per hari, ketahanan stok dexlite tersebut bertahan untuk 32 hari. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

Exit mobile version