Dukung Pariwisata, Desa Karangturi Rembang Gelar Fashion Show

BERGAYA: Salah satu peserta fashion show Festival Tembok Duwur saat berlenggok di catwalk pada Sabtu, 3 September 2022 malam. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

BERGAYA: Salah satu peserta fashion show Festival Tembok Duwur saat berlenggok di catwalk pada Sabtu, 3 September 2022 malam. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Malam minggu di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang tampak lebih meriah dari biasanya. Ratusan orang memadati jalan tak ingin melewatkan fashion show digagas oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Karangturi bersama sejumlah elemen desa, Sabtu 3 September 2022 malam. Tidak hanya warga setempat, masyarakat dari luar kota juga datang menyaksikan hiburan akhir pekan itu.

Peserta fashion show yang  tampil terdiri mulai dari siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Luar Biasa (SLB), warga desa dan tokoh masyarakat. Tak hanya itu, pengunjung yang datang juga disuguhi penampilan grup band akustik, dan pantomim.

Kepala Desa Karangturi, Muhari mengatakan fashion show ini merupakan bagian dari festival Tembok Duwur. Tembok duwur dicatut sebagai nama festival karena di Karangturi banyak rumah- rumah berarsitek Tionghoa kuno dengan bangunan khas berdinding tinggi.

“Rumah-rumah di sini memiliki ciri khas berpagar tembok dengan ukuran tinggi atau duwur bahasa jawanya. Itu sudah peninggalan zaman dulu, sebelum lahir, makanya kita beri nama festival tembok duwur,” ungkapnya.

Gelaran fashion show dan festival itu, kata Muhari, merupakan wujud dukungan Pemdes terhadap Lasem yang telah ditetapkan sebagai Kota Pusaka. Terlebih Karangturi menjadi juara pertama untuk kategori budaya  di ajang BCA Desa Wisata Awards 2021.

Selain itu, lanjutnya, Karangturi juga menjadi sasaran penataan Kota Pusaka Lasem. Untuk itu pihaknya bersama tokoh dan pemuda desa menggagas ide-ide kreatif untuk mendukung desa wisata Karangturi sebagai salah satu penyangga Kota Pusaka.

“Desa karangturi ‘kan juga menjadi sasaran penataan Kota Pusaka, makanya kita buat acara seperti ini untuk mendukungnya. Rencananya kita menggelar event setiap seminggu sekali, ” ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga, Ika Yunita mengaku cukup terhibur dengan fashion show malam itu. Menurutnya event-event semacam itu layak digelar secara rutin sebagai tontonan atau menjadi magnet wisatawan.

“Bagus, sih, acara seperti ini. Apalagi ada anak kecil juga ikut tampil tadi, rame banget, layak diadakan lagi pokoknya,” ujarnya.

Selain itu, jalan yang sudah dipaving dan dipasangi lampu-lampu sebagai ornamen penataan Kota Pusaka sangat cocok dipakai sebagai tempat catwalk. Namun, ia memberi masukan agar event selanjutnya penonton lebih bisa diatur, tertib menonton di trotoar agar tidak mengganggu model saat berlenggak-lenggok. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version