DPRD Pati Sukarno Sesalkan Respons Ketus Ganjar saat Ditanya Macet Juwana

Anggota DPRD Pati dari Komisi B, M Nur Sukarno. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Anggota DPRD Pati dari Komisi B, M Nur Sukarno. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno turut menanggapi jawaban nyeleneh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ditanya soal kemacetan di Jalur Pantura Juwana.

Sebelumnya, orang nomor satu di Jateng ini ditanya oleh seorang jurnalis terkait penanganan macet di Juwana, Pati. Alih-alih menjawab, Ganjar justru merespons wartawan dengan menyebut media yang tidak jelas.

Sebagai seorang pejabat, Sukarno, menilai apa yang diucapkan oleh Ganjar tidak pantas. Jikapun dalam keadaan capek sekalipun, tidak sepantasnya menjawab demikian.

Sukarno yang merupakan seorang politisi dari partai Golkar ini juga menyebut apa yang ditanyakan oleh jurnalis tersebut cukup tepat. Karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan ditanyakan langsung kepada orang yang paling bertanggungjawab.

“Kalau saya lihat secara normatif itu tidak etis. Kalaupun dia capek atau emosi, ya, jangan seperti itu. Apalagi pertanyaannya menyangkut kepentingan publik, kalau tidak tahu, ya, menjawabnya harus bijak,” ungkapnya, pada Rabu, 8 Februari 2023.

Warga Tanyakan Solusi Macet di Jalan Pantura Juwana, Begini Tanggapan Ganjar

Anggota dari komisi B ini juga khawatir, jika nantinya Ganjar terpilih menjadi presiden, kata-kata demikian akan kembali dilontarkan. Ia juga tak memungkiri elektabilitas Ganjar sebagai calon penerus presiden Jokowi sangatlah kuat.

“Kalau dinilai dari profilnya untuk maju presiden memang dia meyakinkan. Jadi janganlah berkata seperti itu,” tambahnya.

Selain ucapan yang terkesan menghina tersebut, Sukarno juga sangat menyayangkan selama kepemimpinan Ganjar, bidang infrastruktur di kawasan Muria Raya seakan terabaikan. Terkhusus kondisi jalan rusak di ruas Juwana-Batangan yang sudah bertahun-tahun.

Sehingga dirinya berharap, perkataan yang tidak etis dari seorang pemimpin daerah tidak terulang lagi baik oleh Ganjar maupun pemimpin daerah lain.

“Untuk infrastruktur di Jawa Tengah khususnya Kudus ke timur ini kurang diperhatikan. Padahal di Jawa Tengah ke selatan ini infrastruktur sangat bagus. Misalkan jalan Pantura itu, pembangunan bertahun-tahun tidak selesai,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version