Dorong Eksistensi Seni Ukir, Gus Haiz Minta Pemkab Jepara Gelar Pameran

SINERGISITAS: Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif (kedua dari kanan) foto bersama dengan pihak terkait dalam acara Dialog Interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) di Radio R-Lisa pada Kamis, 2 Februari 2023. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

SINERGISITAS: Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif (kedua dari kanan) foto bersama dengan pihak terkait dalam acara Dialog Interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) di Radio R-Lisa pada Kamis, 2 Februari 2023. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Haizul Ma’arif, menyampaikan agar seni ukir dan mebel harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara.

Hal itu diungkapkan saat acara Dialog Interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) di Radio R-Lisa pada Kamis, 2 Februari 2023. 

Gus Haiz, sapaan Ketua DPRD Jepara, meminta Pemkab Jepara harus melakukan pembenahan industri ukir dan mebel. Apalagi beberapa waktu lalu, permasalahan ukir sempat mendapat sentilan dari Presiden.

“Karena gambaran terkait ukir identik dan ikonik, ya, di Jepara. Sudah lekat di benak masyarakat. Tidak hanya tingkat daerah, nasional, bahkan hingga mancanegara,” ungkapnya.

Menurut Gus Haiz, menjaga konsistensi seni ukir mebel sangat penting.

“Menjaga konsistensi banyak PR yang berat ini. Termasuk menangkap pesan Presiden bahwa sentilan tersebut sangat luar biasa. Bernilai positif bagi kita. Termasuk stakeholder DPRD menyikapi bahwa kita akan fokus meningkatkan konsistensi ukir,” ujar politisi partai Persatuan Pembangunan Jepara.

Salah satu tugas yang perlu dibenahi untuk menjaga konsistensi, kata Gus Haiz, yaitu dengan menggelar pameran. Maka dari itu, ia meminta kepada stakeholder terkait untuk mempersiapkan dengan matang pameran seni ukir mebel dalam waktu dekat.

“Sudah semestinya pemerintah harus hadir. Meskipun kita sadar bahwa pelaku mebel saat sudah mandiri, tidak bergantung kepada pemerintah. Tapi alangkah berat jika pemerintah tidak hadir di sana,” jelasnya.

Selain menyiapkan pameran, Gus Haiz juga menyoroti terkait penjualan serta kualitas ukir di Jepara. Pasalnya, Gus Haiz pernah menerima aduan adanya oknum yang melakukan penipuan ukir mebel dalam penjualan di situs online.

“Nah ini juga yang harus kita benahi, sebagai proses menjaga citra baik Jepara. Dengan menjaga kepercayaan konsumen,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara, Eriza Rudy Yulianto, mengatakan bahwa pameran mebel itu wajib.

“Sekarang ini memang bisa pameran secara digital marketing, tapi mebel ataupun ukir tidak putus di situ. Tidak hanya melihat di internet, tapi melihat secara langsung. Karena barang harus dipegang untuk tahu lebih kurangnya,” tutupnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar

Exit mobile version