Dinporapar Pati Optimis Majukan Wisata Religi lewat Haul Syekh Jangkung

SINERGISITAS: Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro (dua dari kanan) bersama Kepala Dinporapar Pati, Rekso Suhartono (dua dari kiri) dan didampingi Sekretaris Dinporapar Pati Endah Murwaningrum (kiri) saat menghadiri Haul Syekh Jangkung pada Minggu, 5 Februari 2023. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

SINERGISITAS: Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro (dua dari kanan) bersama Kepala Dinporapar Pati, Rekso Suhartono (dua dari kiri) dan didampingi Sekretaris Dinporapar Pati Endah Murwaningrum (kiri) saat menghadiri Haul Syekh Jangkung pada Minggu, 5 Februari 2023. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Selain wisata alam, Kabupaten Pati juga memiliki daya tarik wisata religi. Salah satunya adalah makam Syekh Jangkung atau Saridin, seorang penyebar agama Islam di Pati Selatan yang makamnya berada di Dukuh Landoh, Desa/Kecamatan Kayen.

Sebagai bentuk penghormatan, Haul Syekh Jangkung pada Minggu, 5 Februari 2023 diwarnai dengan rangkaian acara kirab buka luwur dengan arak-arakan gunungan hasil bumi yang disaksikan oleh ribuan masyarakat Pati.

Turut hadir dalam acara tersebut Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Kapolresta Pati, hingga perwakilan dari Keraton Solo.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Rekso Suhartono melalui Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Mohamad Roni mengaku sangat optimis bahwa pihaknya mampu mendongkrak sektor pariwisata khususnya wisata religi melalui kegiatan kirab.

“Dengan adanya haul semacam ini tentu menarik animo masyarakat untuk datang dan menyaksikan. Sehingga kegiatan semacam ini harus kita dukung dan kita bantu perkenalan kepada khalayak umum melalui berbagai media. Bahwa di Pati ini ada makam seorang ulama Islam,” ungkap Roni.

Selain wisata religi, hal yang tak kalah menarik adalah tontonan budaya yang dipamerkan dalam arak-arakan Haul Syekh Jangkung tersebut. Berbagai macam pakaian adat dan tarian tradisional khas Pati pun ditampilkan.

Selain itu, kirab juga dimeriahkan dengan penampilan marching band dari Desa Kayen serta dari sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Kayen. Sehingga semakin menambah daya tarik tersendiri.

Tak hanya itu saja, di kompleks makam yang dikenal dengan nama Saridin ini juga tersimpan benda-benda peninggalan Syekh Jangkung yang menjadi bukti penyebaran agama Islam pada zaman dulu.

Potensi sejarah inilah, kata Roni, yang nantinya akan didorong oleh Dinporapar bersama instansi terkait untuk mengembangkan wisata budaya.

“Jadi tidak hanya makam saja yang ada di sana. Tapi juga ada museum yang berisi benda kuno. Karena saat ini museum tersebut bukan milik pemerintah. Ke depan akan kita dorong Dinas Kebudayaan selaku stakeholder yang berwenang untuk bersama-sama memajukan wisata budaya di Pati,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Haul Syekh Jangkung kembali digelar pada tahun 2023 ini semenjak vakum pada tahun 2020 akibat adanya pandemi Covid-19. Dirinya berharap, seiring dengan terdongkraknya sektor wisata di Pati Selatan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)

Exit mobile version