Dinporapar Pati Gandeng Stakeholder Tingkatkan Kewaspadaan Bencana di Objek Wisata

POTRET: Kepala Dinporapar Kabupaten Pati, Rekso Suhartono. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

POTRET: Kepala Dinporapar Kabupaten Pati, Rekso Suhartono. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Memasuki musim penghujan yang identik dengan bencana alam, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati berkomitmen bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk waspada apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam di lokasi wisata.

Kepala Dinporapar Kabupaten Pati, Rekso Suhartono mengingatkan pentingnya mitigasi bencana. Khususnya di lokasi objek wisata untuk menjaga keselamatan para pengunjung.

“Kerja sama dengan OPD yang lain tentu kita dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Pemerintah Kecamatan dan Forkopim Kecamatan terkait lokasi wisata yang ada. Terutama soal mitigasi kebencanaan. Diharapkan kita bisa meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan, juga menambah kenyamanan para pengunjung,” ucap Rekso, belum lama ini.

Selain mitigasi dari dinas, Rekso juga mengimbau kepada pengunjung wisata untuk senantiasa berhati-hati saat berada di objek wisata. Terlebih, di objek wisata yang rawan bencana seperti pantai ataupun gunung.

“Pengunjung juga perlu hati-hati. Musim hujan kan di pantai bisa terjadi ombak besar atau di gunung terjadi tanah longsor. Jadi, kami mengingatkan supaya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi,” imbuhnya.

Menurutnya, contoh nyata dari penanganan ini adalah ketika musibah angin puting beliung melanda kawasan objek wisata Waduk Gunung Rowo beberapa hari yang lalu. Karena bencana alam merupakan sesuatu yang tidak dapat dicegah.

Dinporapar bersama dengan OPD terkait dan elemen masyarakat bahu membahu membantu membersihkan ranting pohon dan atap lapak milik warga yang bertebangan akibat diterjang puting beliung.

“Seperti angin kencang dan hujan lebat sudah kita antisipasi. Bencana di Gunung Rowo, kemarin kita sudah melakukan pemantauan disana. Total ada 26 lapak pedagang yang rusak karena angin kencang. Kita koordinasi dengan beberapa OPD untuk melakukan pembersihan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Rekso meminta pengelola wisata untuk memberikan tulisan yang sifatnya himbauan tentang peringatan bencana guna meningkatkan kewaspadaan para pengunjung. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version