Dinkes Rembang Catat 182 Kasus DBD Selama 2022, 3 Orang Meninggal

ILUSTRASI: Petugas melakukan foging untuk mencegah kembang biak nyamuk demam berdarah dengue. (Freepik @jcomp/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Petugas melakukan foging untuk mencegah kembang biak nyamuk demam berdarah dengue. (Freepik @jcomp/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.idDinas Kesehatan Kabupaten Rembang mencatat ada 182 kasus DBD atau demam berdarah dengue sepanjang tahun 2022 kemarin. Dari jumlah tersebut, tiga orang diantaranya meninggal dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii, berpendapat kasus DBD di Rembang masih bisa dikendalikan. Alasannya, 182 kasus DBD secara statistik setara dengan 30 per 100 ribu penduduk. Angka tersebut terbilang rendah di jawa tengah. 

“Sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan harus di bawah 50 per 100 Ribu penduduk, jadi kita termasuk rendah,” ungkapnya. 

Sedangkan angka kematian tiga orang setara dengan dua persen. Menurutnya, persentase kasus DBD ini lebih rendah apabila dibandingkan daerah-daerah lain di Jawa Tengah. 

“Angka kematian yang ditargetkan satu persen, kita kita dua persen. Tapi berbagai daerah di Jawa Tengah, angka kematian di atas lima persen, sehingga kalau kita bicara DBD, insya Allah di Kabupaten Rembang cukup terkendali,” terangnya. 

Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengapresiasi capaian pengendalian DBD tahun 2022. Meski begitu, Bupati Hafidz tetap mendorong supaya tren positif itu terus ditingkatkan. 

“Jangan dianggap ini akhir kerja yang terbaik, justru ini adalah awal pekerjaan yang baik, “ tandasnya. 

Diketahui, selama tahun 2022 Kabupaten Rembang berhasil memenuhi capaian seratus persen standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan. Dari total 12 indikator, Kabupaten Rembang mampu memenuhi 8 indikator SPM kesehatan.

Adapun empat indikator yang belum terpenuhi itu yakni layanan untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), layanan kesehatan usia produktif, pelayanan kesehatan untuk hipertensi dan layanan kesehatan TBC (tuberkulosis). (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version