DEMAK, Lingkarjateng.id – Peristiwa kecelakaan yang diduga tabrak lari terjadi di Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Tepatnya di seberang jalan di depan Pondok Tahfidzul Qur’an Cahaya Tasbih.
Kejadian yang diduga kecelakaan tabrak lari tersebut terjadi pada Kamis (30/6) sekitar pukul 09.30 WIB. Namun, tidak ada saksi yang mengetahui secara pasti kronologi kecelakaan tersebut. Andi, salah satu warga setempat mengaku bahwa, dirinya melihat korban sudah dalam posisi tergeletak di pinggiran sungai dengan kondisi masih memakai helm dengan sepeda motor yang berada di dekat korban.
“Nggak ada yang tahu kejadian pastinya. Tadi pas dilihat itu, korban sudah di pinggiran sini sama motornya. Terus diangkat warga, ditaruh atas, kondisi sudah begini (meninggal),” ujar Andi.
Warga menduga, korban meninggal akibat tabrak lari. Hal ini karena sebelumnya sempat ada truk tronton yang melintas. Selain itu ditemukan bekas ban terseret di pinggir jalan tepat di lokasi kejadian, dan kaos yang dikenakan korban pun tampak sobek-sobek bersimbah darah.
“Paling tabrak lari, tadi soalnya ada tronton kosongan lewat. Lha, ini ada bekas seretan ban dari sini sampai sana (dari jalan sampai arah sungai),” lanjutnya.
Diketahui, korban tabrak lari tersebut merupakan seorang remaja bernama Kevin Rahmasandhi (16) warga Desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Di lokasi kejadian, ditemukan berkas-berkas penting berupa rapor dan formulir pendaftaran Madrasah Aliyah Qudsiyyah, Kudus.
Khotib, seorang saksi mata lain mengaku, melihat kejadian ketika sedang melintas.
“Saya tadi pas lewat mau ke KUA, ini orang-orang sudah ramai di sini. Lah, saya bablas ke Polsek Karanganyar melapor, terus saya ke KUA. Malah sampai saya pulang kok belum ada polisi yang datang, akhirnya ditelponkan ke Polres,” ujar Khotib.
Sekitar pukul 10.30 WIB, unit Lakalantas Polres Demak, Brigadir Zaenal bersama Briptu Tri eko hadir di lokasi kejadian dan langsung evakuasi korban. Jenazah dilarikan ke RSUD Sunan Kalijaga menggunakan mobil ambulans siaga Desa Trengguli, untuk dilakukan otopsi.
Melihat kondisi tersebut, isak tangis keluarga korban pun pecah di lokasi kejadian, evakuasi berlangsung dramatis dikarenakan ibu korban tak kuasa dan enggan melepaskan korban. (Lingkar Network | Tammalia Amini – Koran Lingkar)