Diduga Hoax Viral Banjir Pati, Berikut Faktanya

TERENDAM BANJIR: Banjir merendam 8 kecamatan di Kabupaten Pati pada Sabtu, 15 Oktober 2022. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

TERENDAM BANJIR: Banjir merendam 8 kecamatan di Kabupaten Pati pada Sabtu, 15 Oktober 2022. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

8 Kecamatan di Pati Dikepung Banjir

PATI, Lingkarjateng.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pati pada Jumat malam, 14 Oktober 2022 mengakibatkan 8 kecamatan yang ada di wilayah Pati Selatan terendam banjir pada Sabtu pagi, 15 Oktober 2022. Berdasarkan pantauan di lapangan 8 kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Batangan, Gabus, Jaken, Jakenan, Kayen, Tambakromo, Winong dan Pucakwangi.

Akibatnya, salah seorang sopir ekspedisi bernama Yadi dari Surabaya harus terpaksa mencari jalur alternatif untuk menghindari banjir yang berpotensi merusak mesin kendaraan.

“Mau ke Pati dari Surabaya bawa paket. Rencananya ‘kan menghindari Glonggong karena banjir. Ini lewat Jaken malah sama saja,” terang Yadi.

Selain intensitas hujan yang cukup tinggi, pendangkalan sungai juga menjadi penyebab dari banjir kali ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Facebook @Pendim Pati, Kodim 0718/Pati menyatakan bahwa banjir yang menerjang di Kecamatan Gabus meliputi Desa Tanjunganom Dukuh Paras dan Dukuh Jaten.

Sementara di Kecamatan Jaken, banjir menerjang Desa Ronggo, Desa Manjang, Desa Tegalarum dan Desa Tamansari.

Banjir menggenang wilayah Dukuh Demangan, Kecamatan Kayen pada Sabtu, 15 Oktober 2022. (Facebook @Pendim Pati/Lingkarjateng.id)

Sedangkan di Kecamatan Kayen, banjir terlihat menggenangi RSUD Kayen dan sekitar Makam Syekh Jangkung. Selain itu, banjir juga menerjang Dukuh Demangan, Desa Talun akibat luapan Sungai Talun. Ketinggian banjir di jalan mencapai 5-10 centimeter sedangkan di permukiman sekitar 5-40 centimeter.

Sementara di Kecamatan Tambakromo banjir menerjang 12 desa yakni, Tambakromo, Karangwono, Sinomwidodo, Angkatan Lor, Angkatan Kidul, Mojomulyo, Sitirejo, Tambaharjo, Karangmulyo, Kedalingan, Mangunrekso dan Tambahagung akibat jebolnya tanggul.

Selain itu, banjir juga merendam Kecamatan Winong, tepatnya di Desa Bumiharjo, Desa Tlogorejo, Desa Sugihan, Desa Pagendisan dan Desa Sarimulyo.

Sementara di Kecamatan Batangan banjir merendam wilayah Desa Kuniran, kemudian di Kecamatan Jakenan banjir menerjang Desa Glonggong, Desa Tondokerto, Desa Sembaturagung dan Desa Mantingan Tengah. Sedangkan di Kecamatan Pucakwangi, banjir menggenangi wilayah Desa Grogolsari dan Desa Karangwotan.

Dari bencana banjir ini, Kecamatan Kayen menjadi daerah yang terdampak parah. Bahkan sejak Kamis, 13 Oktober 2022 sekitar RSUD Kayen sudah terendam air. Hal ini diperparah dengan penggundulan Pegunungan Kendeng dan jebolnya tanggul di Kecamatan Tambakromo.

Menyikapi hal ini, Kepala Plh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya meminta kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan Kendeng.

Pihaknya juga akan menanam tanaman keras di bantaran sungai untuk memperkuat tanggul sungai agar tidak jebol ketika hujan tiba.

“Ini yang perlu kita edukasikan kepada masyarakat untuk menanam tanaman keras di bantaran sungai. Ke depan akan kita berikan bibit-bibit tanaman itu sebagai langkah pencegahan banjir,” ujar Martinus.

Mengingat intensitas hujan yang masih terjadi, diprediksi banjir akan lebih meluas khususnya di Pati Selatan dan Timur. Dari kejadian banjir ini, BPBD Pati mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati serta waspada sebab sudah memasuki musim hujan, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version