BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora masih menunggu arahan terkait wacana penggunaan Dana Desa (DD) untuk mendukung rantai produksi bahan baku lokal program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinas PMD Blora Yayuk Windarti pada Selasa, 21 Januari 2025 menyebutkan hingga kini pihaknya menanti sosialisasi dari Kementerian Desa dan Daerah Tartinggal (Kemendes PDT).
“Kita (Dinas PMD Blora) masih menunggu sosialisasi dari Kemendes dulu,” kata Yayuk.
Ia menjelaskan dalam penerapan tersebut ada regulasi terbaru setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2025. Sehingga belum dapat memberikan informasi tambahan.
Diketahui melalui laman Kementerian Keuangan, Kabupaten Blora mendapatkan dana transfer dari APBN ke rekening kas desa (RKD) melalui APBD Provinsi sebesar Rp 256 Miliar atau Rp 256.669.506.000, yang diperuntukkan untuk 271 desa di seluruh Kabupaten Blora. Nominal yang diterima pihak pemerintah desa bervariatif, antara Rp 600 juta hingga Rp 1 Miliar.
Di satu sisi, pemerintah pusat getol mengabarkan Permendes nomor 2 tahun 2024. Didalamnya menerangkan kegunaan dana desa yang ditujukan untuk program ketahanan pangan. Menurut Mendes PDT Yandri Susanto, program tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, guna memperkuat rantai pasok produksi bahan baku lokal yang bisa dimanfaatkan memenuhi program MBG. Sehingga program ini bisa berdampak tidak hanya pada penerima makanan tetapi juga lapisan masyarakat lainnya.
Untuk mewujudkan wacana tersebut, Kementerian PDT menyiapkan modul khusus untuk pembuatan lebih banyak desa-desa tematik di Indonesia. Salah satu tujuannya membangun ketahanan pangan di setiap desa.
Apabila desa-desa tematik ini berjalan dengan optimal, nantinya hasil produksi dari tiap desa akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan bisa disalurkan untuk memenuhi MBG.(Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)