Cuaca Ekstrem, 305 Wisatawan Terdampar di Karimunjawa Jepara

Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menegaskan akan mengupayakan penanganan terbaik kepada wisatawan yang tertahan di Karimunjawa karena cuaca buruk. Secara khusus, pihaknya melakukan rapat bersama jajaran Forkopimda dan Perangkat Daerah untuk membahas masalah ini.

Hal ini disampaikan Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda dan Perangkat Daerah di Ruang Rapat Sosrokartono, Setda Jepara pada Minggu, 25 Desember 2022.

Edy menyampaikan jika semua pihak, khususnya wisatawan, harus memahami jika tertahannya mereka di wilayah terluar Jepara itu murni karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.

Cuaca buruk disertai angin dan gelombang tinggi ini memaksa syahbandar tidak memberikan izin berlayar bagi kapal penyeberangan karena faktor keselamatan.

“Hasil rapat menyepakati sejumlah langkah untuk penanganan wisatawan ini,” ujarnya.

Pertama, lanjut Edy, akan dibentuk posko di Kecamatan Karimunjawa untuk mendata wisatawan serta berbagai kebutuhan lainnya. Termasuk memberikan informasi terkait keadaan cuaca terkini kepada masyarakat dan wisatawan.

“Hari ini kita juga sudah berkirim surat ke Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk meminta bantuan agar kapal Pelni KM Kelimutu yang berlayar dari Kalimantan ke Semarang pada hari Selasa besok bisa singgah dulu ke Karimunjawa dan mengangkut wisatawan yang ada di sana,” jelasnya.

Jika nanti memang dibutuhkan, imbuh Edy, Pemkab Jepara melalui PMI dan Baznas siap untuk membuka dapur umum bagi para wisatawan. Pihaknya juga meminta Perkumpulan Hotel dan Restoran (PHRI) memberikan keringanan atau diskon kepada wisatawan yang tertahan di sana untuk biaya penginapannya.

“Termasuk kita juga sudah meminta Disparbud menyiapkan wisma dan hotel milik Pemkab diperuntukkan bagi wisatawan yang memang sudah kehabisan bekal agar diarahkan ke sana,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Edy menegaskan jika saat ini kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa dalam keadaan baik-baik saja. Untuk itu, ia meminta kepada semua pihak, termasuk para keluarga untuk tetap tenang.

Seperti diketahui, sekitar 305 wisatawan yang berangkat ke Karimunjawa pada Kamis, 22 Desember 2022  lalu, tertahan kepulangannya pada Minggu, 25 Desember 2022.

Hal tersebut lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan kapal berlayar. Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang di perairan Karimunjawa dan Jepara bisa mencapai 4 meter dengan kecepatan angin lebih dari 15 knots. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi sampai akhir Desember 2022 ini. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

Exit mobile version