Cegah Stunting, RSUD Kendal Edukasi Warga Trisobo Buat Makanan Sehat

Cegah Stunting, RSUD Kendal Edukasi Warga Trisobo Buat Makanan Sehat

EDUKASI: Warga Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal dibekali pembuatan makanan sehat. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Tim RSUD dr. H. Soewondo Kendal melaksanakan penyuluhan dan praktik pembuatan makanan bayi dan anak kepada warga Desa Trisobo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Dalam hal ini RSUD Kendal menggandeng Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA).

Masyarakat diberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dalam membuat makanan sehat. Di antaranya, edukasi tentang bagaimana memberikan jenis-jenis makanan dan cara membuat makanan kepada bayi mulai dari anak usia 6 bulan, 6 sampai 9 bulan, 9 sampai 12 bulan, diatas 12 bulan, dan makanan untuk ibu hamil serta pemberian ASI yang tepat.

Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) DP2KBP2PA Budi Suprawito menjelaskan, ada 20 peserta yang hadir mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan digelar selama dua hari, yaitu pada Kamis dan Jumat tanggal 20-21 Oktober 2022 di Balai Desa Trisobo.

Tangani Stunting di Desa Trisobo, RSUD Kendal Lakukan Intervensi Spesifik

“Sasaran yg dilatih, kader kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) jumlahnya ada 20 peserta,” paparnya.

Dijelaskan, pada kesempatan tersebut peserta juga diberikan pelatihan dan praktik memasak tekstur cair dan lunak untuk memenuhi kebutuhan gizi anak stunting. 

“Diharapkan melalui pelatihan ini bisa terbentuk tim yang terampil sehingga dapat menyajikan masakan yang padat gizi bagi balita dan ibu hamil untuk mencegah stunting di Kabupaten Kendal,” harap Budi.

Sementara itu, Ahli Gizi RSUD Kendal Sugini dalam paparannya menyampaikan, untuk mendapatkan gizi yang baik harus ada karbohidrat dan proteinnya.

“Untuk perbaikan gizi anak-anak stunting ini mereka harus diberikan seimbang yakni 50 persen buah dan sayuran serta 50 persen berupa protein dan karbohidrat,” paparnya.

Selain praktik memasak juga juga ada layanan konseling gizi untuk Ibu hamil, ibu nifas, dan keluarga bayi dibawah usia dua tahun. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version