Cegah Erosi, Kodim Grobogan Tanam Pohon di Wisata Baby Volcano

MENANAM POHON: Dandim Grobogan, Letkol Muda Setyawan (dua dari kiri) menanam pohon di kawasan obyek wisata Baby Volcano, Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, pada Rabu, 11 Januari 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

MENANAM POHON: Dandim Grobogan, Letkol Muda Setyawan (dua dari kiri) menanam pohon di kawasan obyek wisata Baby Volcano, Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, pada Rabu, 11 Januari 2023. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.idKodim Grobogan melakukan penghijauan di obyek wisata Baby Volcano, Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, pada Rabu, 11 Januari 2023.

Kegiatan pelestarian alam ini dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah I dan Pemerintah Desa Grabagan.

Komandan Kodim (Dandim) 0717/Grobogan, Letkol Arh Muda Setyawan, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan relawan yang turut peduli dalam penghijauan lingkungan, khususnya di kawasan obyek wisata Baby Volcano.

Ia berpesan agar masyarakat meningkatkan kepedulian dalam menjaga kelestarian alam, saling bersinergi serta berkoordinasi agar kawasan wisata menjadi lebih asri.

“Penghijauan ini semoga akan menambah asrinya kawasan seputaran obyek wisata. Selain mencegah erosi, diharapkan pula dapat tumbuh dan menghijau. Dengan demikian akan menambah daya tarik pengunjung untuk datang ke obyek wisata Baby Volcano,” jelasnya.

Lebih lanjut Dandim berkomitmen untuk selalu siap menjaga kelestarian alam demi kepentingan seluruh masyarakat. Dirinya juga  menyambut baik program dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam penghijauan alam.

Menurutnya, penghijauan dapat menjaga ekosistem dan mencegah erosi. Penghijauan juga dapat dimanfaatkan sebagai pelestarian tanaman langka seperti bibit pohon Tabebuya.

“Gerakan penanaman yang di laksanakan hari ini masih dapat dilanjutkan pada lokasi lain yang masih memerlukan perbaikan. Dengan menanam pohon maka udara yang dihirup tetap bersih dan ketersediaan air tanah tetap terjaga. Alam yang sehat dapat menjaga dari ancaman bencana banjir dan tanah longsor,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version