Cegah Banjir Datang Lagi, Warga Perbaiki Tanggul Sungai SWD Jepara

MEMANGGUL: Relawan memanggul karung berisi pasir untuk dijadikan tanggul sementara di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara pada Jumat, 13 Januari 2023. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

MEMANGGUL: Relawan memanggul karung berisi pasir untuk dijadikan tanggul sementara di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara pada Jumat, 13 Januari 2023. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Warga Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara gotong royong memperbaiki tanggul guna mencegah limpasan air Sungai SWD (Serang Wulan Drainase) masuk kembali ke permukiman.

Kepala Desa Dorang, Arif Supriyanto, menyebutkan ada sekitar 2000 karung yang disusun untuk membuat tanggul sementara. Karung tersebut disusun sepanjang 125 meter untuk menutup tanggul Sungai SWD yang sudah cekung. 

“Tadi kami merapikan tanggul. Kegiatan tersebut ‘kan sebenarnya untuk berjaga-jaga karena memang musim penghujan masih lama. Masih sekitar Maret,” ujarnya, pada Jumat, 13 Januari 2023.

Perbaikan tanggul Sungai SWD ini sudah dikerjakan sejak Rabu, 11 Januari 2023. Akan tetapi pekerjaan tersebut sempat terhenti saat Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau lokasi banjir di Desa Dorang pada Kamis, 12 Januari 2022 kemarin.

Pengerjaan perbaikan tanggul kali ini tidak menggunakan alat berat, melainkan hanya melibatkan para relawan.

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, mengatakan bahwa perbaikan tanggul tersebut merupakan finishing penanganan banjir di Desa Dorang.

“Kita kerja bakti lagi untuk finishing yang di Dukuh Tapen perbaikan tanggul dengan sak pasir. Kita finishing ramai-ramai, ” ucapnya. 

Sebelumnya permukiman warga sempat tergenang air limpasan Sungai SWD karena ada tanggul yang cekung sehingga memerlukan perbaikan.

“Hari ini sudah mulai kering. Memang sebagian masih tergenang karena memang ngendok. Makanya harus dipompa,” lanjutnya. 

Saat ini, sambung Arwin, posko penanganan banjir sebagaian besar sudah ditarik kembali karena kondisi air sudah surut. Selain itu dapur umum juga sudah ditutup.

“Air sudah surut di daerah atas, dapur umum ditutup. Kemudian dibagikan makanan mentah,” ungkapnya. 

Kondisi banjir di Desa Dorang berlangsung hingga dua minggu dengan korban tercatat ada 3.000 warga atau 1.031 kepala keluarga. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar) 

Exit mobile version