Banjir di Rembang Rendam 8 Desa, Tinggi Air Capai 1,5 Meter

Banjir di Rembang Rendam 8 Desa, Tinggi Air Capai 1,5 Meter

EVAKUASI: Petugas BPBD Rembang membantu evakuasi warga Desa Meteseh dengan menggunakan perahu karet. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id Hujan deras yang mengguyur pada Jumat, 14 Oktober 2022 malam hingga Sabtu, 15 Oktober 2022 pagi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Rembang. Berdasarkan data yang dihimpun, banjir di Rembang terjadi di beberapa desa di tiga Kecamatan yakni Sumber, Kaliori, dan Lasem.

Di Kecamatan Sumber, banjir melanda Desa Kedungtulup, Desa Krikilan, dan Desa Logede. Sementara di Kecamatan Lasem, ada dua desa yang terendam banjir yakni Desa Jolotundo dan Desa Sumbergirang. Sedangkan banjir terparah terjadi di Kecamatan Kaliori meliputi di Desa Wiroto, Desa Maguan dan Desa Meteseh.

Di Desa Meteseh, sedikitnya ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian hingga 1,5 meter lebih. Warga pun berupaya menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi, agar tidak terkena banjir yang masuk ke dalam rumah.

Kepala Desa Meteseh, Ismunandar mengungkapkan bahwa, banjir yang melanda wilayahnya merupakan kali ketiga dalam kurun waktu 4 tahun. Menurutnya, banjir kali ini tergolong yang paling parah dibandingkan banjir yang sebelumnya terjadi.

“Kalau (banjir) terjadi setiap tahun tidak. Tapi ini yang paling parah,” jelasnya.

Ismunandar menyebutkan, banjir disebabkan karena meluapnya sungai Randugunting akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi semalaman.

Ia mengungkapkan, tidak sedikit warga yang tak sempat menyelamatkan barang-barang mereka, lantaran derasnya arus banjir yang menerjang kawasan tersebut.

Bahkan, tambahnya, Pemerintah Desa pun tak sempat untuk menyiapkan tempat evakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Menurutnya, banjir yang merendam kawasan tersebut tergolong banjir bandang.

“Ini (banjir) kiriman dari selatan, kiriman dari sungai Randugunting meluap. Seperti banjir bandang, dalam waktu setengah jam langsung terendam semua (pemukiman warga). Banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barang mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Subkor Logistik BPBD Rembang, Zaenal Abidin menyampaikan, fenomena banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Rembang rata-rata merupakan banjir kiriman. Mulai dari banjir yang melanda di daerah yang tinggi kemudian turun ke daerah yang lebih rendah.

“Banjir kiriman dari selatan, dari Desa Krikilan, Desa Kedungtulup (Kecamatan Sumber) tadi jam 01.00 WIB sudah terjadi banjir kemudian dari jam 05.00 WIB air merambat ke Desa Wiroto kemudian ke Desa Meteseh (Kecamatan Kaliori),” ungkapnya.

Terkait jumlah KK yang terendam banjir, dirinya masih belum bisa menyebutkan. Pasalnya, petugas BPBD Rembang saat ini masih fokus untuk evakuasi warga.

Disebutkannya, saat ini banjir masih merendam 3 Desa meliputi Desa Kedungtulup Kecamatan Sumber, Desa Wiroto dan Desa Meteseh Kecamatan Kaliori. Ia menambahkan, banjir tersebut akan segera surut seiring hujan reda.

“Sebenarnya di Rembang ini begitu banjir kemudian hujan reda airnya mengalir terus. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama airnya langsung surut. Membutuhkan waktu 1-2 jam, lah langsung bisa surut,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version