Banjir Bandang di Bulumanis Kidul Pati Telan Kerugian Rp 1 Miliar

POSKO: Balai Desa Bulumanis Kidul disulap menjadi Posko Tanggap Bencana pascabanjir bandang yang menerjang pada Kamis, 14 Juli 2022. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

POSKO: Balai Desa Bulumanis Kidul disulap menjadi Posko Tanggap Bencana pascabanjir bandang yang menerjang pada Kamis, 14 Juli 2022. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idBanjir bandang yang menerjang Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati pada Kamis, 14 Juli 2022 menelan kerugian Rp 1 miliar. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Susanto.

Ia menyebutkan kerugian mencakup 13 rumah warga yang rusak kategori sedang dan berat serta pabrik kerupuk yang rusak berat.

“Kalau rumah ada 6 rusak berat bahkan rumahnya sampai hilang, sedangkan rumah yang lain ikut terdampak. Itu sekitar Rp 1 miliar kerugiannya. Ada juga pabrik kerupuk. Kalau kita hitung satu rumah 150 juta. Total ada 13 rumah, 6 rusak berat dan 7 rusak ringan,” terang Susanto.

Menurutnya, rumah yang rusak akibat banjir hanya tersisa puing-puing dan pondasi. “Ada yang hilang atau tinggal pondasi saja. Intinya banyak yang rusak parah dan tinggal puing-puingnya saja,” tambahnya.

Diguyur Hujan Deras, Ini Sejumlah Titik Banjir di Pati

Selain bangunan fisik, banjir bandang juga menghanyutkan puluhan sepeda motor dan hewan ternak.

“Untuk ternak seperti sapi atau kambing yang terbawa arus tidak ada, tapi kalau ayam ada yang terbawa arus, karena saat itu banjir datang tiba-tiba hingga setinggi dada orang dewasa dan menerjang belasan rumah,” imbuhnya.

Ia menceritakan pemicu banjir bandang adalah tingginya curah hujan yang membuat Sungai Suwatu tidak mampu menampung volume air. Sehingga, mengakibatkan tanggul sungai jebol.

Sukartini (64), salah satu korban banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Sementara itu, Sukartini (64) salah seorang korban banjir membeberkan peristiwa naas yang menimpa ia dan sekeluarga. Ia pun bersyukur karena masih bisa selamat dari bencana yang hampir merenggut nyawanya tersebut.

“Mengungsi sudah 2 hari ini. Rumah saya roboh disapu sampah banjir. Selutut tingginya, campur material lumpur. Jam 2 mulai mengungsi, saya sempat terbawa arus tapi untungnya bisa pegangan pohon,” bebernya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, bantuan logistik seperti sembako dan nasi bungkus sudah didistribusikan oleh berbagai pihak guna membantu kebutuhan pangan dari korban banjir bandang. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version