Bakal Beroperasi, Pabrik Sepatu HWI Batangan Pati Sudah Kantongi Izin DPMPTSP

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, Riyoso saat ditemui di ruang kerjanya. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, Riyoso saat ditemui di ruang kerjanya. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, Riyoso menyambut baik kesiapan pabrik sepatu PT HWI Pati (Hwaseung Indonesia) yang berada di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati. Pihaknya mengungkapkan, izin investasi dari perusahaan asal Korea Selatan itu sudah ada, tinggal menunggu izin operasional dari pemerintah pusat saja.

Ia berharap pada bulan Juli mendatang PT HWI sudah diresmikan. Selain itu, ia bakal menghubungi Online Single Submission (OSS) selaku pihak yang mengeluarkan izin berusaha melalui sistem elektronik yang sudah terintegrasi.

“Harapan kami bisa diresmikan Juli, izinnya ‘kan sudah ada. Nanti, saya cek komunikasikan dengan OSS kira-kira sudah final atau ada hal yang kurang, kalau persyaratan sudah semua,” ujar Riyoso.

Sebelumnya, perizinan mendirikan usaha oleh investor PT HWI sudah dilakukan sejak tahun 2019. Perizinan yang dilakukan pun tak hanya melalui DPMPTSP saja, tetapi ada beberapa perizinan yang harus ditempuh untuk mendirikan suatu badan usaha.

“Izinnya sudah lama, sebelum mereka membangun itu sudah izin dulu. Kemudian, sambil jalan mereka mengurusi izin operasional, tinggal ini saja (izin operasional dari pemerintah pusat) yang belum. Sudah sejak 2019 atau 2020 itu,” tambahnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi atas dukungan dari warga Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati lantaran telah menyambut baik keberadaan pabrik manufaktur dengan investasi Rp 3 triliun lebih itu.

Segera Beroperasi, Pabrik Sepatu HWI Batangan Pati Bisa Tampung 15.000 Tenaga Kerja

“Pada prinsipnya, warga tidak ada yang protes dengan adanya HWI ini,” tegasnya.

Di sisi lain, saat ditanya mengenai kelanjutan dari rencana didirikannya kawasan industri di Kecamatan Trangkil yang sempat banyak diperbincangkan beberapa waktu lalu, Riyoso mengungkapkan, bahwa rencana tersebut telah dibatalkan.

Riyoso menganggap, karena sama-sama dari PT HWI, investor lebih memfokuskan ke PT HWI Batangan. Sehingga tidak ada kelanjutan dari rencana investasi di Kecamatan Trangkil.

“Kemarin ‘kan ada persoalan, mungkin harga atau apa saya tidak tahu. Awalnya bakal investasi di Kecamatan Trangkil, akan tetapi tidak jadi. Mungkin mereka berkonsentrasi ke Batangan ‘kan sama-sama HWI,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version