Bahan Baku Ketupat dan Lepet Laris Manis di Demak

Bahan Baku Ketupat dan Lepet Laris Manis di Demak

ILUSTRASI: Ketupat dan lepet sajian khas lebaran. (Instagram @eddy_haryant/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Menjelang Lebaran Ketupat atau Bodho Kupat yang sudah menjadi tradisi masyarakat jawa setelah tujuh hari Idul Fitri, penjualan ketupat di pasaran meningkat seiring permintaan masyarakat. 

Tidak hanya ketupat yang merupakan makanan khas pada tanggal 7 syawal, namun ada lontong dan lepet yang terbuat dari bahan beras ketan serta santan yang dibungkus dengan janur kelapa. Pantauan di pasaran, harga janur kelapa untuk membungkus ketupat dan lepet per lembar mencapai Rp300 hingga Rp400. 

Namun, ada juga penjual selongsong ketupat yang sudah siap diisi beras dengan harga Rp6.000 hingga Rp7.000 per 10 biji. Namun demikian, warga yang ingin menikmati ketupat atau lepet tidak harus repot membuatnya, karena sudah banyak penjual ketupat dan lepet matang dan siap disajikan. 

Dipadati Pengunjung, Pengawasan Tradisi Syawalan Demak Diperketat

“Untuk harga ketupat, lontong, dan lepet sudah matang dan siap dimakan kita jual dengan harga Rp2.000 hingga Rp3.000, tergantung ukurannya. Jadi tidak perlu repot membuat dan merebus. Cukup mudah, beli saja,” kata Siti penjual ketupat dan lepet di sekitar Pasar Bintoro, Demak.

Turut laris dalam menyambut Bodho Kupat yakni kelapa, sebagai bahan santan opor dan lepet. Menurut Edikus pedagang kelapa, harga kelapa ukuran kecil sebesar Rp13.000 dan harga kelapa ukuran besar Rp15.000.

“Untuk kelapa juga ramai di pasaran meskipun harganya naik tapi tidak seberapa, hanya kisaran Rp1.000. Warga tetap membelinya karena dibutuhkan saat lebaran seperti ini,” jelas Edikus. 

Lepet, ketupat, dan lontong merupakan makanan khas yang sudah menjadi tradisi untuk disajikan dan dinikmati saat umat muslim merayakan Idul Fitri, tak ketinggalan opor ayam dan sambal goreng sebagai lauk pelengkapnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version