KUDUS, Lingkarjateng.id – Terminal Induk Jati Kudus sudah mulai melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan pemudik pada Hari Raya Idul Fitri nanti. Langkah antisipasi ini dilakukan supaya arus mudik bisa berjalan aman dan lancar.
Pasalnya, arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi bakal mengalami kenaikan yang cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran pemerintah sudah melonggarkan aturan bagi masyarakat yang akan melakukan mudik Lebaran.
Akan tetapi, meski telah dilonggarkan, pemerintah tetap meminta para pemudik untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19 agar tidak kembali naik.
“Animo masyarakat saat ini untuk mudik luar biasa karena diprediksi 25,3 juta orang akan mudik ke Jawa Tengah. Jadi kami tetap harus melakukan antisipasi,” kata Kepala Terminal Jati Kudus, Indarto.
Ia menyebut, ada sekitar 400 armada bus dari Kudus yang telah disiapkan bagi para pemudik. Perusahaan Otobus (PO) pun diminta bisa mengikuti aturan dari pemerintah terkait mudik Lebaran nanti.
“Kekuatan armada yang dikerahkan tahun ini lumayan banyak. Namun, kami sudah menyampaikan Surat Edaran terkait mudik kepada para pengusaha transportasi supaya lebih berhati-hati dan mempersiapkan semuanya,” ucapnya.
Pihaknya meminta para Pengusaha Otobus untuk mengecek secara berkala armada, pengemudi maupun petugasnya. Terminal Induk Jati Kudus pun sudah menyiapkan alat-alat penunjang protokol kesehatan, termasuk barcode aplikasi PeduliLindungi.
“Armada harus dicek berkala, termasuk pengemudinya harus benar-benar prima, sehat mental, sehat semuanya, karena menyangkut keselamatan penumpang. Penerapan protokol kesehatan juga akan kami perkuat karena slogan kami aman dan sehat,” paparnya.
Ada sejumlah hal wajib yang perlu diperhatikan para pengusaha bus sebelum menerjunkan armadanya, yakni seperti kelayakan rem, mesin, elektrik, dan ban armada sangat perlu digaris bawahi untuk meminimalkan kecelakaan.
“Kelengkapan seperti administrasi kendaraan, STNK, sim trayek, kartu pengawasan itu harus dibawa, jangan sampai lupa. Soal bus juga jangan lupa dicek, kalau tidak siap jalan jangan dipaksakan untuk jalan,” ucap Ketua DPC Organda Kudus, Mahmudun.
Mahmudun mengimbau kepada para pengusaha bus, agar kendaraannya dilengkapi dengan alat bantu darurat. Seperti pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR) hingga kotak berisikan obat-obatan yang bisa saja bermanfaat bagi para pemudik.
“Kami sudah sampaikan ini ke mereka dan kami harap ini bisa dipatuhi bersama,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)