Antisipasi Hepatitis Akut, DKK Kudus Diminta Segera Sosialisasi

Antisipasi Hepatitis Akut, DKK Kudus Diminta Segera Sosialisasi

ILUSTRASI: Pihak Puskesmas Mejobo saat mengedukasi warga ke rumah-rumah. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Wabah hepatitis akut baru-baru ini menjadi salah satu kabar hangat di Indonesia. Pasalnya, hepatitis akut hingga saat ini belum diketahui penyebabnya dan kasusnya terus bertambah.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri melaporkan, sejak 5 April hingga 21 April 2022, ada 169 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada 12 negara dan terus bertambah. Sementara, pada 1 Mei 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan ada 3 anak di Jakarta meninggal dunia diduga karena hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Ali Ihsan mengatakan, untuk mengantisipasi wabah hepatitis akut yang menular ini, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus harus segera melakukan sosialisasi kepada warga melalui Puskesmas di wilayah masing-masing.

Pemkab Kudus Cegah Penularan Hepatitis Misterius di Objek Wisata

“Dinas terkait utamanya DKK Kudus harus rutin melakukan sosialisasi melalui masing-masing puskesmas yang ada di kecamatan dan Puskesmas Pembantu,” katanya, Rabu (11/5).

Ia mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk menekan kecemasan warga yang resah terhadap kabar wabah hepatitis akut. Selain sosialisasi, masyarakat juga diminta untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan masing-masing, sehingga ketika kebersihan lingkungan terjaga maka wabah hepatitis akut ini tidak menjalar ke daerah masing-masing.

“Kami sesegera mungkin akan berkoordinasi dengan DKK Kudus untuk mencegah dan mengantisipasi kasus hepatitis akut ini. Supaya Kabupaten Kudus bisa bebas dari wabah hepatitis akut,” ungkapnya.

Diketahui, usia penderita hepatitis ini berkisar antara 0-16 tahun. Namun terbanyak pada usia kurang dari 10 tahun. Sementara, di Inggris Raya terbanyak pada usia kurang dari 5 tahun. Berdasarkan penyelidikan kasus hepatitis akut yang ada di Inggris Raya, kasus hepatitis ini tidak disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D maupun E.

Namun, Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus yang teridentifikasi sebagai F tipe 41. Sementara Sars-Cov-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi Sars-Cov-2 dan Adenovirus. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Koran Lingkar)

Exit mobile version