Angka Suspek TBC di Grobogan Capai 12.262 Kasus

MEMAPARKAN: Press Conference Optimalisasi Penemuan Kasus dan Komitmen Penanggulangan TBC di Kabupaten Grobogan di Hotel Front One pada Jumat, 25 November 2022. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

MEMAPARKAN: Press Conference Optimalisasi Penemuan Kasus dan Komitmen Penanggulangan TBC di Kabupaten Grobogan di Hotel Front One pada Jumat, 25 November 2022. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan menggandeng sejumlah pihak untuk mengoptimalkan program penanggulangan penyakit menular Tuberkulosis (TBC). Hal itu bertujuan untuk menanggulangi wabah penyakit tersebut.

Kepala Dinkes Kabupaten Grobogan, Slamet Widodo mengatakan bahwa penemuan terduga kasus TBC di Kabupaten Grobogan pada tahun 2022 hingga bulan Oktober telah dilakukan pemeriksaan sejumlah 6.001 terduga TBC (48,94 persen) dari perkiraan sejumlah 12.262 terduga TBC. Pemeriksaan dilakukan di layanan puskesmas, rumah sakit, klinik dan dokter praktik mandiri.

“Selanjutnya, sejumlah 1.313 kasus TBC dilakukan pengobatan atau sebesar 40,47 persen dari sejumlah 3.244 kasus TBC yang diperkirakan,” ujar Slamet Widodo saat mengisi acara Press Conference Optimalisasi Penemuan Kasus dan Komitmen Penanggulangan TBC di Kabupaten Grobogan di Hotel Front One pada Jumat, 25 November 2022.

Ia menyampaikan, keberhasilan pengobatan terhadap penderita TBC yang diobati mencapai 92,1 persen. Hal ini menunjukan hasil pengobatan pada penderita TBC yang baik.

Menurut Slamet, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani TBC adalah dengan menjamin ketersediaan logistik untuk pemeriksaan laboratorium dan obat-obatan. Kemudian, membangun jejaring pelayanan TBC antar fasilitas pelayanan kesehatan puskesmas, rumah sakit, klinik dan dokter praktik mandiri guna meningkatkan kualitas layanan terhadap terduga maupun penderita TBC.

“Harapan ke depan pada tahun 2028, kita mampu mencapai eliminasi TBC sebagaimana target eliminasi di Provinsi Jawa Tengah dan nasional eliminasi TBC tahun 2030. Kualitas pelayanan Tuberkulosis di semua pelayanan baik puskesmas, rumah sakit, klinik dan dokter praktik mandiri adalah setara, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan pemeriksaan dan pengobatan TBC yang bermutu,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Grobogan Gunawan mengungkap data untuk penemuan suspek TBC diperiksa dahak pada tahun 2017 sebanyak 16.297, tahun 2018 sejumlah 14.634, tahun 2029 sebanyak 13.824, tahun 2020 sebanyak 13.229, tahun 2021 sebanyak 12.674 dan  tahun 2022 sampai bulan Oktober sejumlah 12.262. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version