5 Klaster Pusat Kegiatan Bakal Dibangun di Kawasan KITB Batang

RAMAI: Progres pembangunan Grand Batang City di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) (Istimewa/Lingkarjateng.id)

RAMAI: Progres pembangunan Grand Batang City di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) (Istimewa/Lingkarjateng.id)

BATANG, Lingkarjateng.idPemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang akan membangun pusat kegiatan kabupaten di dalam area Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) seperti hotel, tempat istirahat (rest area) hingga perkantoran.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan Kabupaten Batang, Ari Yudianto, mengatakan bahwa pusat kegiatan itu akan berdiri di atas areal seluas 24,7 hektare.

“Masterplannya sudah ada. Terkait pembangunannya nanti kami akan mencarikan investor karena pemkab tidak mungkin menggunakan dana dari APBD,” katanya.

Ia yang didampingi Kepala Bidang Infrastruktur dan Perkembangan Wilayah Sudarno mengatakan bahwa pusat kegiatan itu akan dikelola oleh Perumda Aneka Usaha sehingga pemkab hanya akan menerima deviden dari bisnis yang akan dijalankan oleh perusahaan pelat merah itu. Di lahan seluas 24,7 hektare itu, nantinya pusat kegiatan akan dibagi menjadi beberapa klaster bangunan seperti hotel hingga perkantoran.

Pada klaster A dengan luas lahan 5,4 hektare akan didirikan Batang Teknopolis. Kemudian klaster B dengan luas lahan 1,7 hektare akan berdiri tiga kantor menara (office tower) dengan spesifikasi 10-12 lantai setiap menara.

“Untuk klaster C dengan luas lahan 4 hektare akan berdiri scenic hotel dengan 140 kamar dan vila sebanyak 6 unit,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk klaster D dengan luas lahan 2,9 hektare akan berdiri tempat istirahat dan pusat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), masjid dengan desain kapal (view pantai), serta pusat ekonomi rakyat yang terdapat 150 kios UMKM.

Kemudian, di klaster E dengan luas lahan 5,5 hektare akan berdiri sebuah perusahaan bolam lampu dari Amerika yakni Aldan Lighting, serta klaster F dengan luas lahan 5,2 hektare akan berdiri business park (ruko, office, commerce, warehouse, dan supplay chain industry).

“Jadi keberadaan pusat kegiatan kabupaten ini diharapkan dapat menjadi rantai pasok bagi industri-industri di sekitar dalam memenuhi bahan bahan baku yang dibutuhkan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version