162 Pedagang Tolak Revitalisasi Penambahan Kios di Pasar Kalirejo Kudus

AUDIENSI: Pedagang saat melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan Kudus terkait revitalisasi penambahan kios Pasar Kalirejo di balai desa setempat pada Senin, 19 September 2022. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

AUDIENSI: Pedagang saat melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan Kudus terkait revitalisasi penambahan kios Pasar Kalirejo di balai desa setempat pada Senin, 19 September 2022. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id –  Sedikitnya 162 pedagang di Pasar Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus menolak adanya revitalisasi penambahan kios di pasar tersebut. Para pedagang khawatir penambahan kios akan membuat pendapatan para pedagang di pasar tersebut menjadi sepi.

Ketua Paguyuban Pedagang, Moch Ambyah menyampaikan bahwa pedagang memang menolak penambahan kios. Pedagang tidak menginginkan adanya kios baru karena pengunjung pasar saat ini sudah semakin sepi.

“Pedagang di dalam pasar saat ini sudah sepi pengunjungnya, kalau ditambah kios di depan, yang di dalam akan semakin sepi,” katanya.

Ia menjelaskan, revitalisasi penambahan kios oleh pemerintah akan dilakukan di sebelah timur pasar atau berada di depan pasar. Di area timur itu, sudah ada 16 kios dan akan ditambah 16 kios lagi.

“Padahal 16 kios itu tidak semua dihuni, banyak yang kosong. Tapi mau ditambah 16 kios lagi,” ujarnya.

Sementara itu pedagang lainnya, Ambyah juga menilai penambahan kios akan mengurangi lahan parkir bagi para pengunjung pasar. Pasalnya, area yang direncanakan akan dibangun kios baru itu merupakan area parkir.

“Kalau lahan parkir berkurang ‘kan otomatis dampaknya jumlah pengunjung juga berkurang, tempatnya jadi sempit,” tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar revitalisasi pembangunan kios baru tersebut bisa dihentikan. Apalagi, penjualan di Pasar Kalirejo saat ini sudah semakin menurun.

“Harapannya revitalisasi ini tidak jadi. Kalau bisa dialihkan saja untuk pembuatan gorong-gorong, karena setiap hujan deras pasar di sini banjir,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menerangkan bahwa ada 162 pedagang dari total 700 pedagang yang menolak adanya revitalisasi penambahan kios. Ia akan mengkoordinasikan masukan dari pedagang yang menolak penambahan kios tersebut kepada Bupati Kudus.

Diketahui, revitalisasi penambahan kios itu menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni senilai Rp 700 juta. Pelaksanaan revitalisasi direncanakan akan dimulai tahun ini.

Revitalisasi penambahan kios itu, sambungnya, dilakukan karena pendapatan di Pasar Kalirejo cukup rendah. Selain itu, pihaknya ingin agar Pasar Kalirejo ini bisa buka setiap hari agar pendapatannya meningkat. “

Di Kecamatan Undaan ini punya pasar paling banyak dibanding kecamatan lain, yakni ada empat pasar. Tapi pendapatanya paling rendah karena pasarnya tidak buka setiap hari. Kami lakukan penambahan kios ini supaya pasar bisa buka setiap hari, jadi pendapatannya bisa naik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S – Koran Lingkar)

Exit mobile version