GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Sebanyak 158.180 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Grobogan. BLT BBM tersebut diberikan secara langsung kepada warga penerima bantuan melalui pihak pos di seluruh desa di Kabupaten Grobogan.
Para KPM rela mengantre di balai desa untuk mengambil bantuan dari Kementrian Sosial tersebut. Dengan membawa bukti surat undangan, kartu keluarga dan KTP, para warga yang tercatat sebagai KPM mengambil BLT BBM yang dibagikan pihak pos di balai desa masing-masing.
Setiap KPM menerima BLT BBM sebanyak Rp 500 ribu, uang senilai Rp 200 ribu merupakan bantuan sosial tunai, sementara uang senilai Rp 300 ribu merupakan bantuan kompensasi BBM selama dua bulan.
“Total ada sebanyak 158.180 KPM di Kabupaten Grobogan yang mendapatkan bantuan sosial. Sebanyak Rp 500 ribu per orang. Rp 300 ribu merupakan kompensasi BBM selama dua bulan yakni selama September dan Oktober dan Rp 200 ribu bantuan sembako tunai untuk bulan September,” terang Edy Santoso selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Grobogan saat ditemui di Balai Desa Jeketro, Kecamatan Gubug pada Sabtu, 17 September 2022.
Edy mengungkapkan bahwa batuan tersebut diberikan langsung kepada para KPM. Bagi warga yang mengambil bantuan diwajibkan untuk membawa surat undangan, KK dan KTP. Sementara warga yang namanya tercatat sebagai penerima bantuan telah meninggal dunia atau pindah tempat, tidak bisa diambil dan akan dikembalikan ke kas negara melalui kantor pos.
“Hari ini hari terakhir penyaluran bantuan. Bagi warga penerima bantuan meninggal dunia atau pindah tempat, bantuan tersebut tidak bisa diambil. Dan akan dikembalikan lagi ke kas negara melalui kantor pos,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, bantuan yang diterima ini dipergunakan dengan baik-baiknya. Bisa digunakan untuk meringankan kebutuhan warga di tengah naiknya harga kebutuhan pokok akibat naiknya harga BBM.
Rosidah, salah satu warga penerima BLT BBM asal Desa Ngroto, Kecamatan Gubug mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Rencananya, bantuan tersebut akan dipergunakan untuk kebutuhan tiga orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
“Baru pertama kali dapat bantuan sebesar Rp 500 ribu. Nanti untuk kebutuhan sekolah anak,” ucap Rosidah. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)