REMBANG, Lingkarjateng.id – Ombak besar yang menerjang kawasan pesisir pantai utara Kabupaten Rembang mengakibatkan ratusan bangunan rumah penduduk rusak. Sebagian warga terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya ombak besar di Rembang.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo menyebutkan, total ada 15 rumah yang rusak kategori berat akibat ombak besar yang menerjang wilayah Kecamatan Sarang dan Kecamatan Kragan. Total kerugian diperkirakan Rp675.000.000.
Sedangkan kerusakan rumah kategori sedang ada 30 rumah yang berada di Kecamatan Sarang, Kecamatan Kaliori, dan Kecamatan Rembang. Total kerugian diperkirakan Rp750.000.000.
Kemudian, kerusakan rumah ringan ada 83 rumah di Kecamatan Sarang, Kecamatan Kaliori, Kecamatan Rembang, dan Kecamatan Kragan. Total kerugian diperkirakan Rp622.500.000.
“Sementara, dampak dari ombak besar di Rembang menyebabkan kerusakan sarana prasarana umum, pendidikan, dan perikanan diperkirakan sekitar Rp630.000.000. Sedangkan, warga yang sudah mengungsi total ada 11 orang dengan rincian 9 orang berasal dari Kecamatan Kragan dan 2 orang dari Kecamatan Kaliori,” imbuhnya, Selasa (24/5).
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, ombak besar yang menghantam pesisir Rembang terjadi akibat angin timuran atau angin musim timur. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ombak besar akan terjadi hingga tanggal 24 Mei 2022.
“Di awal musim timuran, biasanya itu terjadi angin kencang sehingga memicu gelombang air laut tinggi. Jadi, menyebabkan banjir rob di sepanjang pantai wilayah Rembang, termasuk Pati, Demak, dan Semarang juga kena,” ungkapnya.
Kendati demikian, berdasarkan laporan dari tim BPBD Rembang, kondisi gelombang air laut di perairan Rembang saat ini sudah mengalami penurunan. Meski demikian, dirinya tetap mengimbau agar masyarakat yang berada di wilayah pesisir tetap waspada.
“Sudah tidak seperti kemarin, gelombang air laut sudah mengalami penurunan. Masih besar tetapi sudah berkurang, tidak seperti kemarin,” terangnya.
Saat ini tim BPBD Rembang bersama relawan membantu warga untuk membersihkan sisa-sisa kotoran usai banjir rob termasuk puing-puing rumah warga yang rusak. Selain itu, sejumlah bantuan sembako juga diberikan kepada warga yang terdampak.
Pramujo menyebut, ombak besar yang menghantam pesisir Rembang kali ini tergolong yang paling besar. Sebab, tidak hanya merusak bangunan rumah, gelombang air laut juga merendam pemukiman warga yang dekat dengan pantai.
“Tahun ini yang paling besar, karena yang terdampak itu dari Kecamatan Kaliori sampai Kecamatan Sarang sepanjang 63 kilometer,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)