PATI, Lingkarjateng.id – Catatan akhir tahun 2024 sungguh luar biasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Lingkar Media Group (LMG) kembali menggelar Refleksi 2024 selama dua hari, di Yogyakarta dan Magelang, 6-7 Desember 2024. Dalam refleksi, perjalanan LMG selama 2024 dan tahun-tahun sebelumnya kembali diulas.
Banyak dinamika terjadi. Tetapi hal itu tak menyurutkan energi untuk berjuang, memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan akhirnya terukir senyum bahagia di akhir tahun ini.
Tetes air mata mengalir bersama tetes keringat. Banyak hal-hal terjadi di luar rencana. Semua yang terkonsep rapi, masih kalah dengan kehendak Illahi Rabbi. Namun, hal itu tak menyurutkan energi untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Dan dibayar lunas dengan pencapaian-pencapaian yang luar biasa.
Produk-produk pemberitaan yang up to date, cover both side, tajam, terpercaya. Komit pada pengawalan politik dan kebijakan publik, menjadi ciri khas Lingkar Media Group.
Sekalipun banyak kendala, tak membuat LMG putus asa. Terus berjuang! Terus berikhitar! Dan akhirnya, buah manis dapat dirasakan bersama-sama.
Seperti perjalanan refleksi dari Kantor Pusat LMG di Kabupaten Pati. Rombongan mengalami sejumlah kendala yang mengacaukan rundown acara. Namun demikian, tak membuat senyum pudar. Justru hal itulah yang menjadikan perjalanan refleksi kali ini penuh makna.
Dimulai dari ban armada yang bocor di tengah jalan, memakan waktu yang cukup lama untuk diganti. Hingga akhirnya rombongan LMG tiba di Obelix Sea View.
Di lokasi, rombongan disambut hujan lebat. Segala macam outfit pun terbungkus mantel tipis. Sepatu yang baru dibeli agar tampil keren saat refleksi, basah kuyup tak nyaman dipakai lagi. Tak mengapa. Itu kondisi di luar prediksi.
Cuaca ekstrem tak membuat keceriaan berkurang. Justru jadi momentum berharga, ketika rombongan berlarian menerobos hujan demi melihat keindahan garis pantai Parangtritis nan memesona.
Puas!!! Seakan seluruh lelah, luruh bersama guyuran air hujan.
Di perjalanan menuju tempat istirahat. Rombongan kembali disuguhi kendala. Sebuah truk terguling dan menyebabkan macet panjang. Namun hal itu justru menjadi agenda tambahan tak terduga. Menikmati secangkir kopi di warung sederhana sambil bercengkrama. Seluruh cerita berhamburan menjadi gelak tawa.
Demi menghemat waktu, diambil solusi naik ojek hingga ke terminal bus. Konyolnya, ketika naik ojek, Komisaris Utama Lingkar Media Group Agus Sunarko terpisah dari istrinya, Irma Indrasari.
“Ini benar-benar pengalaman luar biasa. Naik ojek tapi nggak tahu lokasi parkir busnya. Jadi terpisah sama istri saya. Padahal rencana awal, saya mau mengawal istri. Tapi itulah, rencana kita terkadang tak berjalan karena keadaan. Tapi ya gak-papa. Semua lelah, terbayar. Ketika sampai hotel. Belasan tahun menikah dengannya, baru kali ini kami menginap di hotel disambut bunga-bunga ala pengantin baru,” tutur pria yang akrab disapa Agsun, saat Malam Refleksi di salah satu hotel berbintang di Gejayan, Yogyakarta.
Malam refleksi 2024 yang dijadwalkan pukul 20.00 – 22.00 WIB pun molor. Pukul 22.00 baru terlaksana. Semula nyaris ditunda keesokan paginya. Namun, Pemred Koran Lingkar Nailin RA menolak rencana itu. Ya, karena kalau digelar keesokan pagi, bukan lagi “Malam Refleksi” melainkan “Pagi Refleksi”. Dan tentu berimbas pada agenda-agenda lain yang ikut tertunda.
Akhirnya, meski sudah larut dan energi nyaris terkuras habis. Namun, malam itu berjalan lancar. Tiga mobil penunjang aktivitas bagi para kepala biro yang berhasil melampaui target pendapatan berhasil diserahkan secara simbolis. Hal itu tentu menambah semangat para karyawan LMG untuk bisa bekerja melebihi target agar mendapat apresiasi sepadan dari perusahaan.
Malam itu, ditutup dengan perfoma pembacaan puisi oleh Redaktur Koran Lingkar, Rizky Riawan. Ia membacakan puisi “Catatan Sang Jurnalis” karya Nailin RA, yang ditulis pada 24 Februari 2023 di Pringgitan Pendopo Kabupaten Pati.
Pembacaan puisi yang penuh penghayatan. Dimaksudkan untuk membakar semangat para jurnalis, agar bekerja dengan penuh dedikasi, agar karyanya bisa terus dikenang. Karya yang baik akan menjadi amal jariyah, akan menjadi jalan untuk mendapatkan transferan pahala tanpa putus. Karya itulah yang dipersembahkan untuk mengingatkan para wartawan LMG, agar bekerja secara profesional, dengan tunduk pada UU Pers dan memegang kode etik jurnalistik.
Malam itu … energi yang nyaris habis, kembali terisi. Semangat berjuang kembali tumbuh. Mata mengantuk pun kembali berpendar. Seakan tak ingin malam cepat usai. Rombongan pun melanjutkan perjalanan dengan menyusuri malam di Malioboro.
Yogya dengan segudang cerita. Yogya dengan segudang kenangan. Kembali ke Yogya, LMG mengukir cerita baru. Tentang perjuangan yang tak kenal lelah dan berbuah indah. Percaya, siapa yang menanam, dia yang menuai. Siapa yang berjuang, dia yang akan memetik hasil. (Nailin RA – Lingkarjateng.id)