Warga Penawangan Semarang Tolak Penambangan Material Bendungan Jragung

AKSI: Ratusan warga Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Semarang melakukan aksi penghadangan dan penolakan rencana pertambangan Bendungan Jragung, belum lama ini. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

AKSI: Ratusan warga Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Semarang melakukan aksi penghadangan dan penolakan rencana pertambangan Bendungan Jragung, belum lama ini. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Sebanyak ratusan warga Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Semarang melakukan aksi penghadangan dan penolakan soal rencana pertambangan proyek strategis nasional Bendungan Jragung. Aksi itu dilakukan terhadap pemerintah dan aparat yang akan melakukan peninjauan lokasi penambangan.

Staff Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Tengah, Adetya Pramandira menjelaskan Aksi tersebut dilakukan dengan cara membentangkan berbagai poster penolakan dan orasi-orasi. Pihaknya menyebut penolakan oleh warga Penawangan dilakukan karena lokasi yang akan ditambang adalah persawahan milik warga.

Selain itu, di lokasi yang akan dibangun proyek terdapat tanah bengkok yang mengandung banyak mata air. Inilah yang dikhawatirkan warga, sebab mata air menjadi sumber penghidupan warga selama ini. 

Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Semarang Sudah Ditangkap, Begini Pesan untuk Masyarakat

Maka dari itu, dengan adanya pertambangan tersebut, warga menuntut kepada pemerintah dan aparat untuk menghentikan semua rencana penambangan di Desa Penawangan serta menolak aktivitas peninjauan lokasi di Desa Penawangan yang akan dijadikan lokasi tambang

“Pemerintah harus menyadari bahwa lokasi yang akan ditambang merupakan sumber penghidupan warga dan mendesak pemerintah untuk menghormati dan menghargai keputusan ini,” tegasnya.

Sementara itu,  warga yang juga ikut dalam aksi tersebut mengatakan dengan tegas, bahwa mereka tidak akan menjual tanah ini dengan harga berapapun. Warga menolak segala bentuk skema ganti rugi dan berharap kepada pemerintah untuk menghormati segala keputusan warga. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version