UNGARAN, Lingkarjateng.id – Mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan di Sungai Parat Desa Batur Kidul, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, pada Jumat, 7 Juni 2024.
Mayat ditemukan oleh Sudi (53) warga desa setempat sekitar pukul 08.00 WIB saat hendak pulang ke rumah usai berkebun di ladangnya. Saat berjalan kaki melintasi jembatan yang melintang di atas sungai, Suidi melihat mayat dalam keadaan setengah tenggelam.
Kapolsek Getasan Iptu Ari Parwanto, didampingi Kanit Reskrim Polsek Getasan Ipda Agnes Eko Kristianto, menerangkan bahwa saksi pertama yang melihat mayat tersebut langsung melapor kepada warga sekitar dan Polsek Getasan.
“Iya saksi ini, habis pulang dari ladang ke rumah, di perjalanan ia melintasi jembatan di bawahnya ada sungai, dan melihat ada kaki manusia yang muncul di permukaan sungai,” kata Iptu Ari Parwanto di lokasi kejadian.
Mayat tersebut sempat dikira kaki patung, bahkan sampai diduga mayat korban mutilasi, karena tubuh dan kepala korban tidak terlihat. Namun, tim dari Inafis Polres Semarang bersama petugas dari Polsek Getasan memastikan mayat tersebut utuh dan bukan merupakan korban mutilasi.
Ari mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan sementara dari tim Inafis dari Polres Semarang, tidak ditemukan tanda-tanda tindak kekerasan pada jenazah laki-laki itu.
“Setelah diperiksa, jenazah tersebut merupakan jenazah laki-laki berusia sekitar 14 tahun atas nama KH yang masih duduk di bangku sekolah kelas VIII di salah satu MTs di wilayah Kecamatan Getasan,” ujarnya.
Kapolsek Getasan itu belum bisa memastikan bahkan menyimpulkan penyebab meninggalnya korban KH.
“Belum bisa disimpulkan penyebabnya apa, tapi dari pemeriksaan sementara, tubuh korban ini tidak ada luka-luka meskipun kami masih tetap menunggu hasil pemeriksaan lengkap dari tim Inafis Polres Semarang untuk memastikan penyebab korban ini meninggal dunia di sungai,” imbuh dia.
Iptu Ari Parwanto menambahkan, jika kedalaman sungai itu berkisar antara 5 sampai 7 meter, dan di sekitar sungai itu ditemukan bekas tanah tergerus, yang diduga seperti bekas terpeleset.
“Kalau pemeriksaan sementara, di sekitar sungai ini ada bekas tanah tergerus seperti bekas terpeleset, karena di sungai ini banyak sekali batu-batu besar, dan dugaan awal indikasi meninggalnya korban ini terpeleset, tapi kami masih terus periksa lebih dalam lagi,” tukasnya.
Jenazah korban saat ini dibawa ke RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)