Warga Binaan Among Jiwo Semarang Ikuti Vaksinasi Dosis Dua

B1 kares semarang

VAKSINASI: Salah satu warga binaan Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo saat melakukan vaksinasi, Senin (17/1). (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Puluhan warga binaan Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo melakukan vaksinasi dosis kedua, Senin (17/1). Mereka terdiri dari Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).

Hal itu, sebagai tindak lanjut dari vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang sudah dilangsungkan pada 20 Desember 2021 lalu. Plt. Kepala UPTD Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo, Tutik Endarwati mengungkapkan, ada sekira 82 orang yang mengikuti vaksinasi tersebut. Vaksin yang diberikan hari itu merupakan bantuan dari Puskesmas Ngaliyan dengan jumlah 100 dosis.

Menurut Tutik, sebagian dari mereka menyambut antusias para petugas yang datang. Namun ada juga yang ketakutan tidak mau divaksin. “Maklum saja memang membutuhkan kesabaran yang tinggi. Untuk yang tidak mau divaksin kami memberikan pengertian kepada mereka secara perlahan,” ujar Tutik, Senin (17/1).

Siapkan 1.000 Dosis Vaksin dan Bansos, Polres Semarang Aktif Perangi Covid-19

Bahkan saat satu orang pasien sedang dalam proses pemberian vaksin, pihaknya menyiagakan lebih dari satu petugas untuk mendampingi. Hal itu guna mengantisipasi pasien memberontak. Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya merasa kesulitan lantaran banyak pasien yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tetap melakukan proses vaksinasi kepada ODGJ meski terkendala identitas. “Prosesnya sama seperti pelaksanaan vaksinasi pada umumnya,” kata Tutik.

Sebelum proses pemberian vaksin, lanjutnya, pasien satu per satu diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari cek tekanan darah hingga kesehatan fisik. Atas terlaksananya vaksinasi tersebut, Tutik mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Pemkot Semarang. Sehingga bisa meminimalisasi ODGJ di panti tersebut terpapar Covid-19.

ODGJ di Pati Meningkat, Dinsos: Ndak Kuat

Lebih lanjut Tutik memaparkan, jumlah pasien yang berada dalam Panti Rehabilitasi Sosial Among Jiwo sebanyak 82 orang. Jumlah itu terdiri dari 27 orang wanita dan 55 orang pria. “Rata-rata pasien yang ada disini hasil dari razia Satpol PP. Tapi ada juga yang dari laporan warga setempat,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo menuturkan pihaknya terus berupaya menurunkan angka PGOT. Salah satunya dengan menyiagakan panti-panti sosial yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Nantinya, para PGOT yang terjaring razia akan ditampung dan dibina di panti tersebut. Sejauh ini, kata Harso, ada 56 panti sosial yang tersebar di kota/kabupaten di Jawa Tengah. “Sesuai dengan kebijakan kewenangan, ada 4.602 orang penerima manfaat. Kita sudah sesuai dengan standar minimal. Semua sudah tercukupi oleh Pemerintah,” tandasnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)

Exit mobile version