Pulihkan Ekonomi, Pemkot Semarang Gelar Pelatihan Apmiso

DIKLAT: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat memberikan pengarahan terkait diklat bagi para pedagang Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso). (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

DIKLAT: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat memberikan pengarahan terkait diklat bagi para pedagang Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso). (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebagai pemulihan ekonomi di tengah pandemi, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan pelatihan guna untuk membekali masyarakat supaya lebih produktif. Upaya pelatihan kali ini, menyasar pada aktivitas makanan dan minuman.

Seperti diketahui, tren pertumbuhan ekonomi dalam penyediaan akomodasi serta makan dan minum di tahun 2021 kini bisa dikatakan positif. Pasalnya, sektor lapangan usaha kini menjadi salah satu penopang pemulihan ekonomi di Kota Semarang. 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebut, pertumbuhan ekonomi di ibu kota Jawa Tengah kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dari yang awalnya minus 17,10 persen di tahun 2020, kini sudah mencapai positif.

Pemkot Semarang Bebaskan Biaya Pemakaman Warga hingga Juni 2022

“Pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang kini berhasil didorong mencapai angka 7,43 persen,” ujarnya saat menghadiri kegiatan pelatihan bagi para pedagang Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso). 

Dengan begitu, Hendi sapaannya mengatakan, kini memberikan pelatihan usaha makanan bagi pedagang mi dan bakso. Hendi menyebut, sudah ada 121 peserta yang bergabung dalam Apmiso di Kota Semarang. 

Pada pelatihan tersebut, pedagang diberikan bekal materi terkait dengan manajemen produksi, kewirausahaan, teknik pengembangan produk, serta digital marketing. “Diharapkan pelaku usaha mikro kecil menengah di Kota Semarang bisa naik kelas, sehingga dapat menjadi roda penggerak ekonomi di Kota Semarang,” ungkapnya.

Pemkot Semarang Jadi Pemda Terbaik Kedua di Indonesia Versi Monitoring KPK

Akibatnya, meningkatnya perekonomian di Semarang menjadi sinergi antar pihak serta stakeholder dalam memberikan dukungan program UMKM di Semarang. Sehingga dia meminta, kegiatan UMKM khususnya di Semarang mampu membantu krisis pada kemudian hari.

Maka dari itu, kedepannya Hendi berharap pergerakan UMKM di Kota Semarang mampu menghadapi tantangan zaman, sehingga berdampak pada masyarakat. “UMKM yang ada di gerai kopimi ini bisa terangkat dan menjadikan sebuah pengalaman bagaimana krisis-krisis yang ada di bangsa kita ini bisa terbantu dengan aktifnya UMKM yang berkembang,” pintanya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version