Prediksi Ekonomi Jawa Tengah 2022, Masih Terdampak Pandemi

HL A 5

Ilustrasi masih lesunya ekonomi di Jawa Tengah hingga saat ini karena pandemi. (M. Elang Ade Iswara/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Meskipun indikasi pemulihan telah mulai terlihat di tahun 2021, namun pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada 2022 mendatang diprediksi masih akan terdampak karena pandemi Covid-19 yang belum selesai. Terlebih, ketika kasus Covid-19 varian Omicron mulai merebak di Tanah Air.

Deputi Direktur Perwakilan Bank Indonesia (BI) Berry Arifsyah Harahap dalam diskusi “Outlook Ekonomi Kota Semarang Tahun 2022” yang digelar secara daring baru-baru ini menjelaskan, di Jawa Tengah sebenarnya pada tahun 2021 itu laju pertumbuhan ekonomi sudah mulai positif. Meskipun di Kuartal III/2021 masih mengalami sedikit pelemahan growth akibat dampak PPKM.

“Tentu pandemi ini akan ada solusinya, sehingga permintaan akan datang kembali. Mereka (investor, Red) bersiap-siap. Jadi, secara long term ini proyeksi pertumbuhan permintaan masih akan hold, sehingga mereka memilih untuk berinvestasi,” jelasnya.

Lampaui target tahun lalu, Berry mengatakan, bahwa di Jawa Tengah khususnya di Kota Semarang, investasi masih terus menggeliat. Industri juga masih memiliki pengaruh besar bagi perekonomian di Kota Semarang. Setidaknya, sektor perdagangan dan industri pengolahan masih akan jadi pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.

Pemprov Jateng Berdayakan Ekonomi Berkelanjutan

“Karena kita melihat banyak manufaktur yang cukup besar perannya di Kota Semarang. Ada juga sektor perdagangan dan konstruksi, ini menjadi lapangan usaha yang diperkirakan bakal tumbuh dengan baik di tahun 2022 nanti,” jelas Berry.

Pihaknya mengaku optimis, di tahun 2022 nanti, laju pertumbuhan ekonomi baik di Jawa Tengah ataupun di Kota Semarang akan sama-sama menunjukkan kinerja positif.

“Kalau kita lihat dari 2020 memang Kota Semarang itu mengalami kontraksi. Tetapi masih lebih baik lah secara keseluruhan, apabila dibandingkan dengan Jawa Tengah. Karena Kota Semarang ini didukung oleh industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan,” paparnya.

Dengan demikian, dia yakin sektor ini tentunya akan lebih cepat pulih dibanding sektor yang lain. Karena memang terkait dengan konsumsi masyarakat. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version