Omicron Menyasar Anak, IDAI Jateng: Sekolah Harus Lebih Waspada

MENGANTRE: Beberapa pelajar di salah satu sekolah di Jawa Tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi sebagai bentuk dukungan menyukseskan PTM setempat, baru-baru ini. (Adhik Kurniawan/Lingkarjateng.id)

MENGANTRE: Beberapa pelajar di salah satu sekolah di Jawa Tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi sebagai bentuk dukungan menyukseskan PTM setempat, baru-baru ini. (Adhik Kurniawan/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebanyak 4 orang dari satu keluarga di Kota Semarang terdeteksi kasus Covid-19 varian Omicron pada Jumat (21/1) lalu. Bahkan, satu dari anggota keluarga tersebut diketahui masih anak-anak usia 7 tahun. Fenomena tersebut harus menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah untuk mengantisipasi kemunculan varian Omicron di tengah penerapan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Tengah, Moh Syarofil Anam, Minggu (23/1). Ia mengatakan, sektor pendidikan harus menyikapi dengan serius penemuan kasus omicron pada anak tersebut.

“Ini menunjukan virus bisa dan sudah menyerang anak-anak. Dinas terkait maupun pihak sekolah harus lebih waspada,” kata Anam, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Cepat Menyebar, IDI Jateng: Jangan Remehkan Omicron

Adanya temuan kasus yang sudah menyasar usia anak di Jawa Tengah, jelas Anam, pihak sekolah harus segera menuntaskan target vaksinasi pelajar. Selain itu, pihaknya memberikan saran jika ada pelajar yang belum di vaksin karena suatu hal maupun komorbid agar bisa dialihkan pembelajaran secara daring terlebih dahulu.

“Bahkan kalau bisa jangan hanya siswa-siswi saja yang divaksin. Petugas sekitar sekolah juga, seperti petugas administrasi, penjaga sekolah atau semua yang berhubungan dengan sekolah itu. Kemudian, kantin tidak boleh buka dulu,” jelas Anam.

Selain itu, lanjut Anam, protokol kesehatan (prokes) harus bisa ditingkatkan. Seperti ruang kelas yang jangan sampai berdempetan dan target vaksinasi yang dapat segera dicapai. Karena dengan adanya penemuan kasus varian omicron di usia anak, pihaknya menyebut dapat berdampak pada penyebaran di lingkungan sekolah atau pemberhentian sementara PTM 100 persen yang sudah berjalan sejauh ini.

Waspada, 9 Orang di Jateng Terdeteksi Omicron

Anam menambahkan, varian Omicron yang menyasar anak-anak ini gejala tidak jauh berbeda dengan yang dialami orang dewasa. Selain itu, gejala yang ditimbulkan tidak lebih berat dari varian delta. Namun, daya penyebaranya lebih kuat dari varian lainnya.

Oleh sebab itu, pihaknya menghimbau kepada seluruh orang tua agar lebih waspada terhadap varian baru (Omicron) ini. Disisi lain, orang tua juga harus memiliki pendirian yang utuh dalam menjaga setiap anaknya.

“Semisal anaknya sedang tidak sehat, ya orang tua harus sadar dan tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM dulu. Kemudian vaksin kepada anak, karena orang tua menjadi kunci kesuksesan anak juga,” pungkas Anam. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)

Exit mobile version