Mengenal Arifah Rahwati, Sukses Buka Usaha Ayam Potong

Arifah Rahwati (Dok. Pribadi Arifah Rahwati/Lingkarjateng.id)

Arifah Rahwati (Dok. Pribadi Arifah Rahwati/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dalam memulai suatu usaha, keyakinan dan semangat harus ditumbuhkan untuk membangun rasa percaya diri. Hal itulah yang disampaikan oleh Arifah Rahwati, mahasiswi lulusan Universitas disalah satu Kota Semarang yang sekarang menekuni usaha ayam potong di Pasar Klengkeng, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

Dara manis kelahiran Salatiga itu menyakini, pintu rezeki bisa datang dari mana saja. Salah satunya berwirausaha. Maka dari itu, dia berpesan kepada seseorang yang baru saja lulus dari perguruan tinggi yang hendak terjun pada kewirausahaan agar tidak malu dan harus percaya diri.

“Jangan pernah takut mencoba hal baru atau jangan pernah malu untuk berjualan. Karena sembilan dari pintu rezeki yang banyak adalah jualan. Kalau bisa kita menciptakan lapangan pekerjaan, bukan kita yang kerja sama orang,” kata Arifah, sapaan akrabnya.

Mengenal Davina Indira Putri, Pembelajar Mandiri yang Berprestasi di Bidang Desain

Meski mulai berwirausaha di tengah-tengah kondisi pembatasan yang diterapkan pemerintah lantaran adanya Covid-19, tidak semerta-merta membuat Arifah menyerah. Bahkan, dia membeberkan punya teknik tersendiri dalam mengatasi persoalan tesebut. 

Arifah menjelaskan, peminat ayam potong menjelang hari-hari besar seperti puasa, lebaran, tahun baru serta hari Natal memang banjir orderan. Meskipun, pemasarannya hanya di kalangan partai kecil saja, ia sudah memiliki pelanggan tetap setiap harinya.

“Iya cuma orang kayak reseller, dia beli terus dijual lagi. Pesanan besar hanya waktu hari-hari besar,” kata mahasiswi lulusan manajemen itu.

Dari pengalamannya, Arifah membuat strategi agar jualannya bisa laris. Salah satunya dengan menawarkan melalui media sosial.

Mengenal Wanda Chamidah, Sukses Berbisnis Hidroponik

“Kalau di pasar stoknya masih. Jadi pintar-pintarnya saja, jika harganya mahal seperti memasarkan melalui online. Alhamdulilah, minat masyarakat banyak sekali kalau dilihat responan dari online,” terang dia.

Meski untungnya sedikit, Arifah menyakini bahwa strateginya lebih efektif karena kondisi Covid-19 belum kunjung selesai. Jadi, lanjut dia, pemasaran lewat online sebagai upaya jika lapaknya sepi.

“Itu strateginya, apalagi kondisi Covid-19, banyak orang yang enggak keluar dari rumah. Jadi, tawarkan ayamnya lewat online lebih efektif. Dan apabila pasarnya sepi gimana caranya langsung online dan diantar,” tutup dia. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)

Exit mobile version