Kemensos RI Santuni 630 Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 di Semarang

Proses penyaluran bantuan kepada anak terdampak Covid-19 di Kabupaten Semarang.

BAKTI SOSIAL: Proses penyaluran bantuan kepada anak terdampak Covid-19 di Kabupaten Semarang. (Dok. Pemkab Semarang/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sebanyak 630 anak yatim atau piatu yang mengalami dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Semarang mendapat bantuan uang tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI).

“Bantuan diberikan langsung ke rekening bank orang tua yang masih ada ataupun wali anak,” terang Prisma Rizky Rahmasi, pekerja sosial Kementerian Sosial RI saat ditemui di sela-sela pembagian buku tabungan dan kartu ATM kepada penerima di ruang pertemuan Kantor Kecamatan Tengaran, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Prisma, bantuan disalurkan melalui Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perhatian Khusus (BRSAMPK) “Antasena” Magelang. Para penerima diusulkan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) melalui aplikasi khusus Kemensos RI. Sedangkan kuota bantuan ini sepenuhnya juga ditentukan oleh Kemensos RI.

Baznas Jateng Santuni 133 Anak Yatim Korban Covid-19 di Rembang

Total ada 1.365 anak yang diusulkan mendapat bantuan. Pada tahap pertama ini bantuan diberikan kepada 630 anak. Sisanya masih menunggu proses verifikasi dari pusat. “Sampai saat ini sudah ada empat kali pengiriman bantuan ke rekening penerima,” katanya.

Setiap bulan, anak yang belum bersekolah mendapat bantuan Rp 200 ribu. Jika sudah bersekolah mendapat Rp 300 ribu per bulan. Anak-anak itu tersebar di 17 dari 19 kecamatan yang ada. Jumlah penerima terbanyak berasal dari Bawen. Sedangkan, dua kecamatan yang belum mengusulkan yakni Bancak dan Kaliwungu.

Kasi rehabilitasi sosial Dinsos Kabupaten Semarang, Widi Winarsih mengatakan, pihaknya akan terus mengintensif peran TKSK mendata anak-anak terdampak Covid-19 tersebut.

“Dua kecamatan yang belum mengusulkan akan didorong untuk mendata lebih teliti. Kemungkinan masih ada anak-anak bernasib serupa yang belum tersentuh bantuan ini,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version