KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menyiapkan dana pinjaman (kredit) khusus senilai Rp 5 miliar untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah setempat.
Hal itu ditegaskan oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, saat menghadiri kegiatan pengundian hadiah Tamades PT BPR BKK Ungaran di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang pada Minggu, 8 Desember 2024.
“Dana pinjaman khusus yang kami sediakan ini adalah dana pinjaman dengan suku bunga yang rendah, serta tanpa agunan senilai total Rp 5 miliar di BPR BKK Ungaran,” ungkapnya.
Ngesti juga menyatakan bahwa para pelaku UMKM di Kabupaten Semarang dapat mengambil pinjaman berbunga rendah yaitu 5 persen per tahun.
Bupati Semarang itu juga mengimbau kepada seluruh jajaran manajemen BPR BKK Ungaran untuk dapat mengoptimalkan penyaluran pinjaman khusus tersebut kepada pelaku UMKM.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Tengah (Jateng), July Emmylia, meminta jajaran BPR BKK Ungaran untuk memegang teguh fungsi sebagai lembaga intermediasi.
“Sehingga perannya dalam menjalin kerja sama yang baik dengan para pelaku UMKM ini bisa dilaksanakan dengan baik secara terus-menerus ke depannya,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Ely juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya penipuan berkedok pinjaman online yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu bertransaksi di perbankan yang memiliki badan hukum.
“Kalau bertransaksi di lembaga perbankan yang berbadan hukum ini tentu akan menjamin keamanan uang milik nasabah itu sendiri. Dan salah satunya adalah BPR BKK Ungaran ini, di mana 51 persen modalnya dari Pemprov Jateng, dan sisanya 49 persen dari Pemkab Semarang, sehingga dijamin keamanannya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Ungaran, Budi Santosa, mengungkapkan hingga bulan November 2024 lalu, pihaknya sudah menyalurkan kredit atau pinjaman kepada warga senilai Rp 344 miliar.
“Jumlah tersebut untuk nasabah yang jumlahnya lebih dari 3.500 orang, dan dari jumlah tersebut, 76 persennya adalah nasabah yang merupakan pelaku UMKM dengan kredit produktif,” ungkapnya.
Dengan penyaluran kredit tersebut, Budi menyatakan bahwa fungsi intermediasi BPR BKK Ungaran masih berjalan dengan baik.
“Modal di BPR BKK ini sendiri meningkat Rp 7 miliar dibandingkan tahun lalu yaitu Rp 54 miliar. Dan laba hingga bulan November 2024 ini tercatat ada Rp 9,68 miliar, sedangkan total aset yang dimiliki sekarang mencapai Rp 435 miliar,” tukasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)