Hendrar Prihadi Dorong Seniman Kembangkan Kreativitas

PAMERAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau pameran di Waroeng Kopi Alam Semarang, belum lama ini. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

PAMERAN: Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau pameran di Waroeng Kopi Alam Semarang, belum lama ini. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberi perhatian kepada generasi muda dengan mendukung berbagai aktivitas mereka. Salah satunya dengan menyambangi serta berdialog dengan para seniman, supaya mereka tetap mengembangkan kreativitas meski di tengah pandemi Covid-19. 

Hendi, sapaan akrabnya mengungkapkan, di tengah pandemi yang serba sulit, dia terus mendorong masyarakat Semarang untuk selalu optimis dan bertahan dengan segala hal. Salah satunya kreativitas untuk mendongkrak kesulitan. 

“Saya rasa ini penting, sudah cukup lama kita dalam situasi yang bertahan saja karena kita nggak paham tentang Covid-19. Tapi setelah 2 tahun ini, saya rasa kita sudah waktunya untuk mulai bergerak. Tapi tentu saja dengan standar protokol kesehatan. Kalau semuanya kemudian memulai, optimisme di tahun 2022 ini akan lebih baik dari tahun 2021,” ujar Hendi.

Pameran Cerita Nyah Lasem menjadi Ruang Temu Para Seniman

Selain itu, Hendi menekankan, akan selalu mendorong para seniman agar selalu terus menggali dan mengembangkan kreativitas mereka, guna mengembangkan ekonomi kreatif. Melalui even misalnya, para seniman untuk terus memamerkan hasil karya mereka secara terus menerus.

Karena dunia seni, menurut Hendi, tidak bisa ditarget dengan beberapa bulan saja. Namun setiap ada momentum berbagai even untuk bisa memamerkan hasil karyanya. “Jadi semakin sering akan muncul hasil karya seni yang bisa dilihat banyak orang, dan itulah namanya keindahan berbudaya di bangsa kita,” terang Hendi.

Hendi mengakui, bahwa peran dan kontribusi yang selama ini diberikan oleh para seniman dapat memajukan Kota Semarang. Pasalnya, seniman kini mampu mewarnai pembangunan Semarang secara komunikatif dan guyub. Sehingga kata Hendi, hal inilah yang merupakan konsep bergerak bersama dengan faktor saling dukung mendukung berbagai elemen, dan terciptanya kehidupan yang guyub dan kondusif. 

20 Tahun Hiatus, Komunitas PAKU Kudus Gelar Pameran

Dalam kesempatan yang sama, Harry Suryo selaku seniman Semarang yang juga sebagai pelukis mengatakan, seorang perupa memiliki berbagai cara dalam menuangkan ide dan gagasan artistiknya melalui berbagai media. 

“Kami mencoba menganalogikan dunia kecil dalam bentuk pandang yang subjektif terhadap objek, betapa sebuah citra seni di alam tak terbatas dan tak berujung menjadikan dunia semakin kecil, ketika imajinasi dan mimpi kita semakin besar. Saya mencoba menawarkan mimpi itu menjadi sebuah visualisasi,” terangnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version