Perputaran Uang Durian Tahun 2021 di Rembang Capai Rp 9 Miliar

Agus Iwan bersama Bupati Hafidz meninjau durian- durian yang ikut lomba di Dinas Pertanian dan Pangan, baru- baru ini.

MENINJAU: Agus Iwan bersama Bupati Hafidz meninjau durian- durian yang ikut lomba di Dinas Pertanian dan Pangan, baru- baru ini. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Perputaran uang dari hasil musim panen durian varietas lokal di Kabupaten Rembang selama tahun 2021 mencapai sekira Rp 9 miliar. Angka tersebut dihitung dari produksi 5.807 kwintal, dikalikan dengan harga rata-rata Rp 50 ribu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menjelaskan penghitungan Rp 9 miliar itu dimulai beberapa tahapan, dari pemilik pohon sampai ke konsumen.

“Itu asumsi perputaran ekonomi, dari pemilik pohon ke pengepul, ke pengecer maupun ke konsumen langsung. Ini kan potensi luar biasa,” terangnya.

Liburan Sembari Berburu Durian di Jepara

Angka tersebut akan diupayakan bisa bertambah tahun depan jika strategi pembuatan kawasan sentra durian berhasil diwujudkan.

Agus menambahkan selama ini daerah yang terkenal memiliki potensi buah durian yakni Kecamatan Lasem dan Kecamatan Pancur. Namun lebih dari itu , kecamatan lain, seperti Sluke, Sedan, Gunem, Kragan, Sale dan Bulu juga memiliki pohon durian, namun belum begitu banyak.

“Total ada 8 kecamatan yang punya potensi. Kalau saat ini yang populasinya masih sedikit-sedikit itu, akan kita dorong menjadi sentra-sentra baru durian,” imbuh Agus.

Sementara itu Bupati Rembang, Abdul Hafidz menginstruksikan Dinas Pertanian dan Pangan untuk meningkatkan budidaya sekaligus menggencarkan promosi durian.

“Durian punya nilai ekonomi sangat tinggi. Saya mendorong ada kawasan, jadi tidak orang per orang yang penting nanam,” tandasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version