Jelang Ramadan, Harga Komoditas Pangan di Rembang Naik

Harga Komoditas Pangan di Rembang Naik

MENUNJUKKAN: Pedagang sayur di Pasar Kota Rembang, Juari saat menunjukkan cabai dagangannnya yang harganya mulai naik. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mulai merangkak naik menjelang bulan puasa. Dari hasil pantauan Koran Lingkar di Pasar Kota Rembang, Senin (14/3), harga cabai dan beberapa jenis kebutuhan pokok atau komoditas pangan mengalami kenaikan. 

Seorang pedagang sayur di Pasar Kota Rembang, Juari (40) menyampaikan, harga cabai hijau yang harga awalnya Rp 18 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp 19 ribu per kilogram. Harga cabai rawit semula Rp 18 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram. 

Kemudian, disusul cabai rawit merah yang semula harganya Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Sedangkan, cabai merah besar yang semula harganya Rp 40 ribu per kilogram kini menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak sepekan yang lalu. 

Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Jepara Naik

“Sudah naik sejak beberapa hari hampir satu pekan terakhir. Kalau penyebabnya itu cuaca buruk yang melanda beberapa daerah saat ini,” ucapnya. 

Selain cabai, harga beberapa jenis sayuran juga mengalami kenaikan. Harga sayuran rata-rata naik Rp 1 ribu per kilogram. Seperti harga kentang misalnya, yang harga awalnya Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Mentimun semula harganya Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu per kilogram. Tomat buah yang semula harganya Rp 6 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan, kubis yang harga awalnya Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu per kilogram. 

Ditempat yang lain, seorang penjual tempe di Pasar Kota Rembang, Bambang Sumantri (50) mengaku, harga tempe dan tahu juga masih belum normal. Akhirnya, omzet yang didapatkan dari jualan tempe dan tahu turun drastis. 

Jelang Ramadhan, Harga Komoditas Pangan di Kudus Naik

“Kedelai yang dulu harganya Rp 9 ribu sekarang sudah Rp 12 ribu per kilogram. Biasa menjual 175 kilogram tempe sekarang paling banyak hanya 100 kilogram,” katanya. 

Menanggapi naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, Kabid Perdagangan Dindagkop UKM (Dinas Perdagangan dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) Kabupaten Rembang, Tri Handayani mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah sering terjadi setiap menjelang puasa. Kenaikan harga yang terjadi menurutnya masih wajar. 

“Stok masih aman. Selama ini setiap menjelang puasa dan Lebaran juga perayaan hari besar keagamaan bisa dipastikan akan diikuti dengan kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version