REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meresmikan gedung perpustakaan baru yang dibangun dengan anggaran Rp 9,89 miliar pada Jumat, 27 Desember 2024.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz, didampingi Wakil Bupati M. Hanies Cholil Barro’, meresmikan gedung perpustakaan baru pada Jumat (27/12/2024). Dengan anggaran mencapai Rp9,89 miliar, gedung ini diharapkan menjadi pusat kegiatan literasi termegah di Kabupaten Rembang.
Gedung Perpustakaan Rembang tersebut dirancang menyerupai rumah joglo dengan ukuran 28 x 28 meter dan dilengkapi fasilitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Lantai pertama difungsikan untuk layanan umum, kantor, perpustakaan digital, dan ruang khusus anak. Sementara itu, lantai kedua disediakan sebagai ruang baca remaja dan ruang baca umum untuk berbagai usia.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengimbau Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) untuk memaksimalkan fungsi gedung tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat luas. Ia menekankan pentingnya program-program inovatif yang mampu menarik minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan. Sehingga, perpustakaan tersebut bisa menjadi pusat kegiatan literasi di Kabupaten Rembang.
Selain itu, Hafidz juga mendorong Dinarpus Rembang untuk menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah dan desa-desa guna menyusun jadwal kunjungan atau program wisata literasi.
“Anak-anak sekolah harus dijadwal berkunjung ke sini. Tidak hanya anak sekolah, tetapi masyarakat di desa-desa juga harus digerakkan. Dengan demikian, perpustakaan ini dapat menjadi pusat informasi dan literasi yang luar biasa,” ucap Hafidz.
Kepala Dinarpus Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan, menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pegiat literasi untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan di gedung perpustakaan baru tersebut. Menurutnya, perpustakaan tidak hanya sekadar tempat membaca, tetapi juga sebagai wisata literasi yang menyenangkan.
Rencananya, gedung perpustakaan tersebut akan dilengkapi ruang bioskop mini sebagai tempat hiburan anak-anak tingkat SD dan TK.
“Khusus ruang audio visual, kami akan membuat home theater atau bioskop mini yang ditujukan bagi anak-anak SD dan TK agar lebih tertarik. Pada 2025, sudah dianggarkan Rp 200 juta melalui APBD untuk pengembangan ini,” ujar Sholchan.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Dinarpus Rembang, Sri Marganingsih, menambahkan bahwa perpustakaan tersebut dapat menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi.
“Perpustakaan bisa mengajak tim penggerak PKK dan komunitas lainnya untuk berkreasi, seperti melalui kegiatan menyulam dan lainnya,” tuturnya. (Lingkar Network | HMS – Lingkarjateng.id)