Beternak Musang, Pemuda Rembang Raih Omzet Puluhan Juta

boks 4

MENYAMPAIKAN: Akhmad Sulistiyono, peternak musang asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem, Rembang. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Musang atau luwak kerap kali dianggap sebagai hewan hama atau perusak. Namun, ditangan pemuda asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem, musang bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang jumlahnya cukup fantastis.

Akhmad Sulistiyono namanya, bermula dari hobi memelihara musang, dirinya kini beralih menjadi peternak musang. Keprihatinannya melihat populasi musang di hutan yang sudah mulai punah akibat perburuan liar mendorong dirinya untuk terjun dalam bisnis ternak musang.

“Musang atau luwak ini merupakan hewan mamalia pemangsa dari suku Viverridae yang mudah ditemui di hutan maupun di pemukiman,” kata dia.

Kisah Sukses Pengusaha Kerupuk di Jepara, Segini Omzetnya dalam Sehari

Dirinya mengaku telah menggeluti bisnis beternak musang sejak 5 tahun lalu. Hingga sekarang, dirinya memiliki 10 indukan untuk menghasilkan anakan musang yang siap diperjualbelikan.

Dalam satu tahun, dirinya bisa memanen anakan musang sebanyak 4 kali. Setiap indukan bisa menghasilkan 3-4 ekor anak musang.

Untuk harga satu ekor musang berusia 3 bulan, lanjut dia, biasa dibandrol dengan harga Rp 450 ribu hingga Rp 12 juta. Harga tersebut tergantung dari gen dan jenis musangnya.

Mengenal Noviyanti, Sukses Buka Usaha Kue Balok Nop

“Harga musang juga bervariasi, mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 12 juta per ekornya. Harga tergantung dari gen dan jenis musang, biasa jual anakan umur 3 bulanan,” terangnya.

Sementara untuk omzet yang didapatkannya mencapai Rp 10-11 Juta per sekali panen. Media sosial dan jejaring komunitas dimanfaatkan untuk memasarkan musang miliknya. “Penjualan tidak hanya di penghobi musang lokal saja, kami juga biasa mendapatkan pesanan dari penghobi musang di berbagai daerah di Indonesia,” pungkasnya. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version