KOTA PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Pekalongan memberdayakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melalui program pembinaan kemandirian. Kali ini para WBP diajak mengembangkan budi daya bonsai serut dan bonsai beringin.
Pemilihan bonsai tanaman beringin dan serut karena memiliki pohon yang kecil sehingga tidak memerlukan lahan luas untuk sehingga bisa ditanam menggunakan pot. Selain itu bonsai serut memiliki perkembangan yang sangat lambat sehingga cocok untuk dijadikan bonsai. Tanaman serut tidak memiliki duri seperti bonsai pada umumnya.
Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan (Kasubsie Bimgiat) Rutan Kelas IIA Pekalongan, Eko Kurniawan, menjelaskan ide budi daya bonsai serut dan beringin berawal dari mengisi kegiatan dan waktu luang bagi warga binaan. Beberapa dari mereka, sebelumnya, menekuni hobi dan ikut komunitas bonsai Pekalongan.
Berawal dari keinginan para WBP tersebut pihak Rutan Pekalongan memberikan ruang dan wadah untuk mereka mempraktikkan keterampilan tersebut di pekarangan rutan.
“Kebetulan ada juga beberapa pohon yang biasanya dibudidayakan sebagai tanaman bonsai, yakni tanaman serut dan tanaman beringin. Untuk perkembangan tanaman tersebut nanti kami upayakan secara bertahap,” terang Eko saat ditemui di ruang Bimgiat Rutan Kelas IIA Pekalongan, Selasa, 4 Juni 2024.
Eko menyampaikan budi daya bonsai di Rutan Pekalongan sudah dimulai sejak 6 bulan lalu. Bermula dari memanfaatkan pohon serut dan beringin biasa kemudian atas inisiatif jajaran staf rutan dan dibantu warga binaan mampu mengubah kedua tanaman itu menjadi bonsai yang bernilai ekonomi tinggi.
Menurutnya perawatan bonsai serut dan beringain tidak begitu sulit. Yakni hanya dibutuhkan pengecekan pohon secara rutin, memperhatikan akar dan pemupukan serta penyiraman agar proses pertumbuhannya bisa dibentuk pola bonsai sesuai yang diinginkan.
“Saat ini sementara baru ada 6 pohon serut dan beringin yang kami ubah jadi bonsai. Sebab, kami baru merintis dan sebagai awal kegiatan budi daya bonsai. Ke depannya, kami berkeinginan untuk mengembangkan lebih banyak lagi jumlah bonsai yang dibudidaya agar peningkatan softskill yang kami berikan kepada warga binaan beragam,” ujarnya.
Jika tanaman bonsai karya warga binaan bertambah banyak, rencananya akan dipasarkan kepada masyarakat luas khususnya bagi penggemar tanaman kerdil.
“Nanti rencananya kalau sudah banyak bonsai yang dihasilkan, akan kami pasarkan keluar. Kami posting hasil produk tanaman bonsai warga binaan melalui media sosial yang Rutan Pekalongan punya. Selain itu, kami meminta bantuan dan komunikasikan kepada warga binaan untuk bisa memperjualbelikan ke komunitas bonsai, dan hasil jualnya pun nanti kami kembalikan lagi untuk kebermanfaatan warga binaan Rutan Pekalongan dalam rangka pengembangan tanaman lebih lanjut agar tanaman bonsai ini bisa lebih berkembang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)