PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul, bersama masyarakat Desa Wuled, Kecamatan Tirto, melakukan penanaman pangan non-beras pada Kamis, 23 Januari 2025.
Sumar mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras dengan memperkenalkan alternatif pangan seperti ubi rambat dan ketela pohon (singkong).
“Kegiatan ini penting untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi kemungkinan kelangkaan beras. Ubi dan singkong juga mengandung karbohidrat, sehingga dapat menjadi pengganti nasi,” jelas Sumar Rosul.
Dalam kegiatan tersebut, Sumar juga menerima berbagai aspirasi dari petani. Salah satu isu yang disampaikan adalah kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi.
Petani mengeluhkan kuota pupuk yang terbatas, hanya 35 kilogram per iring (setara 1.600 meter persegi), padahal kebutuhan idealnya mencapai 50 kilogram per musim tanam untuk lahan 1 iring. Dalam setahun, petani membutuhkan sekitar 1,5 kuintal pupuk untuk tiga kali masa tanam, namun kenyataannya jauh dari harapan.
“Kalau harus membeli pupuk tanpa kartu tani, harganya mencapai Rp 8.000 per kilogram. Ini sangat memberatkan petani. Pemerintah pusat harus segera turun tangan menangani persoalan ini,” tegas Sumar.
Selain masalah pupuk, petani juga mengusulkan penyediaan pompa air untuk memanfaatkan aliran sungai yang ada. Menanggapi hal itu, Sumar menyatakan kesiapannya untuk membantu melalui anggaran aspirasi yang dikelola melalui APBD.
“Kami akan menganggarkan sekitar Rp 112 juta untuk pengadaan pompa air. Dengan pompa ini, lahan pertanian puluhan hektare bisa terairi, sehingga petani tidak hanya bergantung pada musim hujan,” jelasnya.
Sumar berharap langkah diversifikasi pangan dan penyelesaian masalah petani dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wuled.
“Petani adalah pilar utama ketahanan pangan. Kita harus mendukung mereka agar hasil panennya melimpah dan kehidupan mereka semakin sejahtera,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara wakil rakyat dan petani, di mana berbagai permasalahan dibahas secara langsung demi kemajuan sektor pertanian. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)