PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan yang menaungi pendidikan kejar paket A, B, C, dan kelas inklusi akhirnya memiliki gedung baru yang lebih representatif di Jl. Hos Cokroaminoto Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan. Gedung baru tersebut diresmikan oleh Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid yang ditandai dengan penandatangan peresmian pada Selasa, 10 September 2024.
Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota Pekalongan, mengungkapkan rasa syukurnya setelah melalui perjuangan yang diawali dengan tekad, study banding, hingga mencari tempat, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memiliki gedung baru untuk SKB. Adanya SKB ini mendapatkan respon baik dari masyarakat, terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Responnya luar biasa terutama untuk anak berkebutuhan khusus, karena anak anak ini sudah tidak tertampung di Sekolah Luar Biasa (SLB) karena kuotanya sudah penuh, sehingga adanya SKB ini semuanya terharu, orang tua terharu, anak-anak juga sudah bisa tampil, sudah bisa perform. Ini menurut saya sangat baik,” ungkap Mas Aaf.
Lebih lanjut, Mas Aaf menjelaskan bahwa anak putus sekolah yang kini menempuh pendidikan kejar paket di SKB berjumlah 270 anak. Ia pun berharap agar sisa lahan di SKB bisa digunakan untuk menambah ruang kelas maupun ruang kegiatan siswa dan fasilitas lainnya.
“Saya juga salut kepada pengajar di SKB ini, meski mereka kebanyakan masih muda-muda tapi sabar dan telaten dalam mengajar. Mudah-mudahan semua yang berkontribusi ini dapat balasan dari Allah SWT. Ini sudah tidak lagi bicara tentang belajar mengajar dan profit, tapi belajar tentang pengabdian dan dedikasi untuk masyarakat Kota Pekalongan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SKB Kota Pekalongan, Bonari, menjelaskan fasilitas yang dimiliki seperti sarana dan prasarana di SKB sudah ada 4 ruang belajar, 1 ruang komputer, 2 ruang praktikum yakni ruang menjahit dan ruang praktik keterampilan barista, 1 ruang kepala sekolah, dan ruang guru.
“Alhamdulillah sudah semakin baik sarana dan prasarana yang kita miliki. Namun kan terkait dengan perkembangan peserta didik dari tahun ke tahun semakin bertambah. Tahun pertama 69, tahun kedua 162, dan tahun ini 270. Otomatis tahun ini ada tambahan ruang baru untuk mengatasi bertambahnya anak itu, sementara kita ada solusi pinjam gedung eks Kelurahan Kuripan,” ungkapnya.
Di tahun ketiga berdirinya sekolah ini, SKB Kota Pekalongan terus berupaya mengoptimalkan potensi siswa dengan memberikan pelatihan untuk siswa melalui kerja sama dengan sejumlah pihak, seperti dinas terkait hingga cafe untuk proses memberikan bekal keterampilan siswa.
“Nanti jika hasilnya baik, siswa bisa bekerja di cafe yang sudah bekerja sama dengan kita. Namun alhamdulillah siswa antusias belajar, di mana pembelajaran di sini memang sistemnya shift, sebab anak-anak inklusi itu pagi hari, terus jam siang 2 sampai jam 5 untuk paket regulernya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)