PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Sekitar seribu nasabah yang tergabung dalam Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat menggelar aksi demonstrasi di Kota Pekalongan pada Senin, 18 November 2024. Aksi tersebut digelar untuk menuntut pengembalian dana tabungan yang tak kunjung cair selama delapan bulan.
Massa aksi memulai unjuk rasa di depan Monumen Djoeang 45 pada pukul 07.30 WIB, mengenakan pakaian hitam serta membawa poster-poster berisi desakan agar pengurus BMT Mitra Umat segera bertanggung jawab.
Setelah berorasi di Monumen Djoeang 45, massa bergerak melalui Jalan KHM Mansyur, kemudian melanjutkan aksi di Perempatan Ponolawen sebelum bergerak menuju Gedung DPRD Kota Pekalongan untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Petanesia, Sugiharto, yang mendampingi massa aksi menyatakan bahwa demonstrasi tersebut merupakan bentuk kekecewaan nasabah terhadap pengurus BMT Mitra Umat yang dinilai lamban dalam menyelesaikan kasus pencairan dana tabungan.
“Sudah sekitar delapan bulan uang simpanan ribuan nasabah di BMT Mitra Umat tidak bisa dicairkan. Pengurus BMT Mitra Umat harus bertanggung jawab!” ujarnya.
Ia juga menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum pengurus yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Pekalongan.
Ketua Paguyuban Nasabah Korban BMT Mitra Umat, Dede Jumantoro, menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Pertama, pihaknya meminta pengembalian dana nasabah. Kedua, mendesak polisi untuk mempercepat penanganan dugaan penggelapan dana oleh pengurus BMT. Ketiga, menuntut DPRD Kota Pekalongan membentuk panitia khusus (Pansus) guna mengawasi penyelesaian kasus tersebut.
“Pembentukan pansus diharapkan menjadi bukti nyata kepedulian DPRD kepada warga yang terdampak,” tambah Dede.
Menanggapi tuntutan massa, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir, berjanji untuk mengirim surat ke DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan Kementerian Koperasi guna memfasilitasi solusi terkait persoalan tersebut.
“Kami siap memfasilitasi saudara-saudara kita nasabah BMT Mitra Umat hingga menemukan solusi konkret,” ujarnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)