KOTA PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Ratusan nasabah BMT Mitra Ummat memadati kantor Walikota Pekalongan pada Kami, 6 Juni 2024, siang.
Mereka meminta campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan terkait tabungan yang tak kunjung cair.
Nasabah mengklaim total tabungan mereka mencapai Puluhan miliar rupiah, namun hingga kini belum ada kejelasan dari manajemen koperasi.
Para nasabah berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi cepat atas masalah ini. Sebagian perwakilan nasabah telah diterima di ruang sekretariat daerah Pemkot Kota Pekalongan untuk menyampaikan keluhan mereka.
Aksi yang berlangsung damai ini dikawal ketat dari pihak kepolisian untuk menjaga ketertiban.
Wakil Ketua Aksi Paguyuban Korban BMT Mitra Ummat, Setiawan, mengungkapkan bahwa dari 1.010 nasabah, jumlah tabungan yang belum dicairkan mencapai sekitar Rp 22 miliar.
“Kami sangat berharap ada kejelasan dan tindakan nyata dari pihak koperasi. Uang kami sangat berarti, apalagi menjelang lebaran kemarin, banyak dari kami yang sangat membutuhkan,” ujar Setiawan.
Sementara itu, hasil audiensi, pihak BMT Mitra Ummat berjanji akan mengembalikan uang para nasabah.
Untuk itu, koperasi berencana menjual aset yang mereka miliki guna memenuhi janji tersebut. Namun, nasabah menuntut proses ini diawasi oleh pemerintah daerah agar berjalan transparan dan cepat.
“Kami berharap pemerintah bisa memantau dan memastikan proses pengembalian dana kami berjalan sesuai rencana. Transparansi sangat penting di sini, mengingat jumlah uang yang sangat besar dan kebutuhan mendesak dari para nasabah,” tambah Setiawan.
Setiawan menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal proses ini sampai ada kejelasan dan tindakan nyata dari pihak koperasi.
Mereka juga mengapresiasi respon cepat dari pihak pemerintah yang mau mendengar dan memfasilitasi keluhan mereka. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)