PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, mendorong para bidan untuk senantiasa berkolaborasi dalam tata laksana masalah gizi untuk menurunkan stunting balita dan angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian balita (AKB) di Kota Pekalongan.
Hal itu disampaikan disampaikan Wali Kota Aaf, sapaan akrabnya, saat menghadiri kegiatan seminar kesehatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang berlangsung di Hotel Hojo Pekalongan pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
Wali Kota Pekalongan menjelaskan bahwa peringatan HUT ke-73 IBI yang mengambil tema “Peran Bidan Dalam Penguatan Ketahanan Nasional Pada Krisis Iklim Melalui Sinergi Dan Kolaborasi”, menjadi upaya menguatkan peran bidan yang sangat besar terutama dalam membantu mencegah dan menurunkan AKI dan AKB, mempersiapkan kandungan ibu hamil agar melahirkan anak yang tidak stunting, serta deteksi dini tumbuh kembang bayi semaksimal mungkin.
“Saya mengapresiasi keberadaan bidan pada fasilitas kesehatan yang ada. Dengan adanya bidan dapat mengedukasi para ibu agar memperhatikan detail perkembangan anak, mulai dari pembiasaan perilaku bersih dan sehat, hingga penyusunan menu makan dengan kaidah gizi seimbang. Sebab, bidan sebagai yang terdekat dengan masyarakat akan berdampak baik terhadap peningkatan motivasi para ibu untuk memberikan nutrisi, pengasuhan, dan gaya hidup bersih secara optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua IBI Kota Pekalongan, Zahidah, menyebut total ada sekitar 400 bidan yang tergabung dalam IBI Kota Pekalongan. Kali ini, seminar diikuti sebanyak 250 orang bidan.
“Kami tengah merayakan HUT ke-73 IBI tahun 2024. IBI didirikan pada 24 Juni 1951. Sehingga, kami mengadakan puncak acara seminar kesehatan, yang sebelumnya juga sudah ada beberapa rangkaian kegiatan,”ujar Zahidah.
Zahidah menjelaskan, rangkaian kegiatan HUT IBI tahun 2024 ini antara lain pelayanan KB serentak selama 1 bulan untuk mendapatkan 100.000 akseptor, anjangsana kepada para sesepuh IBI yang sudah purna, tabur bunga kepada para mantan ketua IBI yang telah meninggal dunia, imunisasi gratis, dan puncak acara ada seminar kesehatan yang berkaitan dengan ketahanan nasional pada krisis iklim.
“Peran kami ingin membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting, AKI dan AKB yang saat ini masih menjadi suatu indikator kabupaten/kota itu dikatakan maju atau tidak. Harapannya, dengan usia yang ke-73 tahun ini, IBI tetap bisa eksis dalam membantu pemerintah dan turut dilibatkan untuk menurunkan angka stunting, AKI dan AKB,” bebernya.
Dalam seminar ini dihadirkan beberapa narasumber yang berbagi pengetahuan dan materi yakni Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dr. Slamet Budiyanto, S.K.M., M.Kes. yang menjelaskan tentang Peran Bidan di Komunitas dan Kesehatan Keluarga; dr. Damayanti, Sp.KK yang menyampaikan materi tentang Perubahan dan Penyakit Kulit Selama Masa Kehamilan; dan dr. Rendy Yoga, Sp.A yang berbicara mengenai Kiat Mencegah Penyakit Akibat Perubahan Iklim pada Anak. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)