PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) memberikan akses sembako murah melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan di halaman Kantor Kecamatan Pekalongan Utara pada Jumat, 8 Oktober 2024.
Ratusan paket sembako yang terdiri dari beras 5 kilogram (kg), gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 1 liter ludes terjual kurang dari satu jam. Adapun setiap paket sembako dijual dengan harga subsidi yakni Rp80.000.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, menjelaskan bahwa program ini diadakan sebagai langkah pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pangan di Kota Pekalongan. GPM kali ini juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia Tegal dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. GPM ini bertujuan untuk membantu produsen dan konsumen. Dengan harga yang wajar, baik masyarakat maupun pedagang sama-sama terbantu. Kami menyediakan 200 paket sembako, dan semuanya habis dalam waktu singkat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan akses pangan dengan harga terjangkau,” terangnya
Selain paket sembako, GPM kali ini juga menawarkan berbagai komoditas lainnya, seperti beras SHP kemasan 5 kg seharga Rp58.000 dan telur seharga Rp24.000 per kilogram. Aneka sayuran, buah, bawang merah, bawang putih, dan cabai disediakan langsung oleh petani dari Temanggung, menambah variasi pilihan pangan bagi warga.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Ani Kusumaningrum, menyampaikan bahwa GPM akan kembali dilaksanakan di beberapa lokasi lain menjelang akhir tahun, termasuk di Kelurahan Jenggot dan rusunawa.
“Kami masih memiliki rencana untuk mengadakan lima kali GPM lagi menjelang Natal dan Tahun Baru. Harapannya, ini bisa membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, menyambut baik pelaksanaan GPM di wilayahnya yang sudah ketiga kali dilakukan. Menurutnya, kegiatan pasar murah seperti ini sangat penting bagi masyarakat terutama saat daya beli menurun akibat harga pangan yang terus meningkat.
“Ketika daya beli masyarakat terhadap pangan menurun, kehadiran pemerintah sangat diperlukan. Dengan adanya pasar murah, pemerintah bisa memberikan subsidi yang membantu menekan harga. Harapan saya, lebih banyak lagi pangan bersubsidi yang disediakan agar manfaatnya semakin luas,” kata Wismo. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkar.news)